Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Burung Weris, Warisan Kuliner Manado nan Unik dan Fenomenal

9 September 2013   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:09 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya terimakasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Indonesia Travel yang telah memberikan ruang bagi para kompasioner untuk berekspresi dalam melestarikan kuliner khas Indonesia, karena kalau bukan kita warga Indonesia maka siapa lagi yang akan membanggakan Indonesia?

Saya merasa beruntung telah dilahirkan di Kota "1000 Gereja" Manado ini. Siapa yang tidak kenal Kota Manado, kota yang memiliki jargon Si Tou Timou Tumou Tou dan kota yang terkenal dengan keindahan alam terutama taman bawah lautnya yaitu Bunaken, serta terkenal pula dengan keharmonisan antar umat beragamanya. Manado juga terkenal dengan wisata kulinernya yang unik dan fenomenal. Hal ini merupakan warisan Nusantara di daerah ini. Sebut saja ayam rica-rica, serta ada bubur manado atau yang biasa dikenal oleh warga Manado sebagai tinutuan yang merupakan menu sarapan wajib bagi warga kota Manado, selain itu ada pisang goreng yang dimakan dengan sambal yang biasa disebut dengan dabu-dabu, sambal ini merupakan sambal yang diolah dengan campuran rica (cabe) dan ikan yang biasa disebut ikan roa, dan kadang dicampur potongan tomat. Mungkin terdengar agak aneh ketika pisang goreng dimakan dengan sambal tapi coba rasakan dulu sensasinya yang berbeda, dijamin bakal ketagihan! Selain pisang goreng ada juga jenis pisang goroho yang biasanya digoreng garing, kadang pisang goroho ini juga bisa direbus. Manado juga sangat terkenal dengan kuliner makanan lautnya yaitu ikan segar, fresh from the ocean. Sebut saja kakap saus woku dan bobara bakar saus rica. Selain itu ada kuliner yang disebut sate kolombi yaitu kerang yang biasa ditemukan di areal persawahan (di Bogor kita menyebutnya Tutut). Adapula kue kering khas Manado yaitu Bagea, berbahan dasar tepung sagu dan kenari. Tidak ketinggalan pula nasi kuning yang paling terkenal di Manado yaitu nasi kuning Saroja, yang khas dengan irisan ikan cakalang dan dibungkus daun yang disebut dengan daun woka yang serupa janur.

Selain kuliner maknyos yang telah disebutkan diatas, masih ada satu kuliner unik nan fenomenal lagi yang patut dicoba yaitu Burung Weris. Mungkin para penikmat kuliner akan bertanya-tanya jenis burung seperti apa ini? Burung weris atau Barred rail (Gallirallus torquatus) merupakan burung berukuran kecil yang hanya ada di pedalaman hutan. Kata Weris sendiri merupakan sebutan khas dari masyarakat Sulawesi Utara. Burung weris merupakan sejenis burung tanah yang menghuni semak belukar, padang rumput, lahan budidaya, bahkan bisa ditemui di tepian hutan, sawah dan hutan bakau. Bahkan tidak jarang saya sering menemukannya tepat di halaman rumah, karena berhubung kompleks perumahan kami masih berada di kawasan perkebunan yang cukup rimbun dengan pepohonan terutama pohon kelapa.

Sumber: http://burungsulawesi.web.id/beranda/?p=83#sthash.1naj6Xff.dpbs

Deskripsi keunikan dari masakan olahan burung weris ini yaitu melalui rasa yang memiliki citarasa yang kaya akan rempah dan pedas karena biasanya daging burung weris dimasak dengan cara garo rica atau bisa juga diungkep maupun diwoku, semua tergantung selera. Aromanya sangat menggugah selera tanpa bau amis dan bentuknya menyerupai daging ayam yang dipotong kecil-kecil tapi dagingnya agak sedikit sesuai dengan ukuran tubuh dari burung weris itu sendiri yang memang cukup kecil. Kuliner ini biasanya dijajakan di area boulevard Tondano, bisa ditempuh sekitar 1.5 jam perjalanan dari kota Manado. Kuliner ini 100% halal dan bisa dinikmati di pinggiran Tondano sembari menikmati pemandangan area sawah dan dinikmati bersama jagung bakar serta sate kolombi. Olahan burung weris pun pas dinikmati dengan sajian nasi panas sembari dimakan langsung dengan menggunakan tangan, dijamin ketagihan. Mari dukung terus dan lestarikan warisan kuliner Nusantara, kenalkan kuliner sehat dan halal Indonesia ke mata dunia.

Weris di pojok kiri atas

Sumber: larspuspasari.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun