Forum internasional G20 menjadi bagian penting dunia karena merepresentasikan lebih dari 2/3 penduduk dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Forum G20 membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track. Finance Track sendiri fokus pada jalur pembahasan isu keuangan, diantaranya adalah tentang inklusi keuangan. Sedangkan Sherpa Track fokus pada jalur pembahasan di bidang-bidang yang lebih luas di luar isu keuangan diantaranya adalah tentang ekonomi digital.
Agenda/pertemuan dalam G20 diantaranya adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Leaders' Summit yang merupakan puncak dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan. Tahun ini pelaksanaan KTT G20 adalah di Bali. Adapun dalam rangka pembahasan Finance Track nantinya melalui Deputies meetings. Serta, Sherpa meetings untuk pembahasan Sherpa Track. Dan masih ada agenda pertemuan lainnya yang membahas isu prioritas sektor melalui kelompok kerja (working groups) dan pertemuan forum dialog yang menjadi bagian dari G20 dengan membahas isu tertentu secara khusus dan mendalam.
Presidensi G20Â Indonesia, Kiprah Selama 22 Tahun
Tema Presidensi G20 Indonesia kali ini "Recover Together, Recover Stronger". Tema ini merupakan ajakan bagi seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Seperti kita ketahui bersama, tidak mudah menjalani dan melewati pandemi selang 2 tahun terakhir ini.
Indonesia berperan aktif dalam beberapa inisiatif di forum G20. Kebermanfaatan yang diperoleh Indonesia sebagai Presidensi G20 tentu saja sangat banyak. Diantaranya adalah sebagai Presidensi G20 di tengah pandemi tentu saja membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis. Selain itu merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya. Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan perekonomian Indonesia. Mengingat Indonesia memperoleh kesempatan tersebut di masa 22 tahun kepesertaannya sebagai anggota negara G20.
Di satu sisi, kebermanfaatan yang diperoleh sebagai Presidensi G20 bagi Indonesia adalah dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia. Serta, kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Tidak lupa hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Serta yang terpenting tentunya pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia, dalam rangka menuju pemulihan ekonomi. Hal ini semakin menegaskan bahwa G20 memiliki dampak ekonomi yang bagus untuk Indonesia.
Adapun isu prioritas yang akan dibahas pada Presidensi G20 dalam rangka memahami tantangan dan perlunya tindakan kolektif, maka Indonesia berfokus pada beberapa pilar utama Presidensi G20 2022 diantaranya adalah "Transformasi Digital dan Ekonomi", mengingat hal ini juga telah menjadi salah satu isu prioritas dalam RKP 2023.
Momentum Transformasi Ekonomi Digital melalui Presidensi G20 Indonesia
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa fokus kepresidenan G20 Indonesia termasuk memprioritaskan diantaranya upaya menumbuhkan ekonomi digital. Indonesia menggarisbawahi dukungan terhadap ekonomi digital dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022. Agenda G20 dianggap dapat menjadi momentum untuk percepatan transformasi digital. Hal ini menunjukkan adanya komitmen dari pemerintah dalam mengakselerasi perkembangan sektor digital agar dapat bersaing dengan negara lainnya.