Tepat setahun yang lalu, pada November 2018 saya pernah menuliskan ulasan berjudul "Cashless dan Cardless, Transaksi Simpel dalam Genggaman" (baca: disini) yang secara detail mengulas tentang layanan produk PT Bank Central Asia Tbk yang memudahkan saya bertransaksi tanpa uang tunai dan tanpa kartu. Tidak hanya itu, pada Oktober 2016 silam, ulasan berjudul "Kiat Hidup Tanpa Uang Tunai di Era Keuangan Digital" (baca: disini), saya tuliskan sebagai bentuk kontribusi saya terhadap layanan keuangan perbankan di era digital.
Oleh karenanya, sebagai nasabah PT Bank Central Asia Tbk, saya mengamini diri sebagai bagian dari Generasi Simpel. Pasalnya, kemudahan dan layanan produk yang serba "simpel" yang ditawarkan oleh PT Bank Central Asia Tbk benar-benar memberikan kemudahan bagi saya untuk bertransaksi apapun, dimanapun dan kapanpun. Mulai dari aplikasi online "Sakuku" yang merupakan uang elektronik berbasis server hingga fitur BCA Mobile, menjadi aplikasi wajib yang menunjang keseharian saya dalam beraktivitas ekonomi.
Berdasarkan data terbaru dari Bank Indonesia (2019), volume uang elektronik mencapai Rp 70 Triliun dengan nilai transaksi uang elektroniknya di angka mencapai Rp 2,8 Miliar. Hal ini tentu menjadi peluang/potensi tersendiri bagi industri maupun pelaku usaha di bidang keuangan dan/atau perbankan tanah air. Mengingat Sakuku dari PT Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu penyelenggara uang elektronik berbasis aplikasi
(server based).
Sakuku dari PT Bank Central Asia Tbk, sebagaimana dilansir oleh iPrice pada Agustus 2019, menduduki peringkat ke-8 daftar dompet digital terbesar di Indonesia selama periode Kuartal IV 2017 hingga Kuartal II 2019.
Selain itu, transaksi perbankan berdasar frekuensi pada periode 2010-2018 menunjukkan bahwa transaksi perbankan melalui
 Mobile Banking terus mengalami peningkatan, sama halnya dengan transaksi perbankan melalui
Internet Banking. Hal ini berbeda dengan transaksi perbankan melalui ATM/Debit, Branch dan EDC dimana trennya terus mengalami penurunan. Tentu saja potret tren transaksi perbankan ini menjadi isu menarik terkait dengan fitur transaksi perbankan secara digital.
Berkenaan dengan hal tersbeut, Bursa Efek Indonesia (2019) melansir bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk merupakan
kapitalisasi pasar terbesar di BEI mencapai Rp 667 Triliun. Tidak hanya skala nasional, bahkan secara global PT Bank Central Asia Tbk menduduki
peringkat tertinggi untuk kapitalisasi pasar terbesar di ASEAN setelah DBS Group (Singapura). Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi dunia perbankan tanah air.
Tentu tidak mengherangkan menjelang 62 tahun usianya, PT Bank Central Asia Tbk telah menjadi bank swasta terbesar di tanah air tercinta Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk terus melakukan terobosan inovatif terkait dengan layanan keuangan digital. PT Bank Central Asia Tbk terbukti semakin inovatif dengan mengusung ide "
Cashless" dan "
Cardless", dimana layanan perbankannya memberikan
kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai dan juga tanpa menggunakan kartu.
Terobosan inovatif PT Bank Central Asia Tbk yaitu "Cardless", memiliki fitur "Tarik Tunai", "Setor Tunai" dan "Transaksi Cabang". Â Untuk fitur "Tarik Tunai" dilengkapi dengan "Kode Tarik Tunai" yang berisi 6 digit angka unik sebagai kode transaksi. Pihak PT Bank Central Asia Tbk menetapkan batas waktu jatuh tempo sekitar sejam sebelum penarikan.
Berikut lima langkah simulasi penarikan tunai
 "Transaksi Tanpa Kartu (Cardless)" dari PT Bank Central Asia Tbk yang pernah saya lakukan:
- Pertama, kunjungi gerai ATM PT Bank Central Asia Tbk yang bertanda khusus. Fyi, saya mengunjungi gerai ATM PT Bank Central Asia Tbk di Plaza Atrium Senen, Jakarta Pusat
- Kedua, pilih dan tekan keterangan "Transaksi Tanpa Kartu" di pojok kanan bawah
- Ketiga, masukkan PIN dan nomor handphone terdaftar yang memiliki akses ke BCA Mobile
Lihat Financial Selengkapnya