Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Astra, Menjadi Berkat di Usia Emas

31 Desember 2017   13:02 Diperbarui: 31 Desember 2017   13:27 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok: databoks.katadata.co.id

Ingat Astra, pasti ingat kendaraan bermotor!

Ya, tentu saja. Hal ini dikarenakan segmen lini bisnis otomotif memberikan sumbangan laba terbesar untuk PT Astra International Tbk (Astra). Padahal penting untuk diketahui bahwa salah satu perusahaan publik konglomerat terbesar di Indonesia ini terdiversifikasi pada beberapa lini bisnis diantaranya: Otomotif; Agribisnis; Alat berat, pertambangan dan energi; Jasa keuangan; Teknologi informasi; Infrastruktur dan logistik.

Berdasarkan data terkini, harga saham PT Astra International Tbk (ASII) telah melonjak lebih dari empat kali lipat sejak 2006-2016. Harga saham produsen mobil terbesar di Indonesia ini pernah mencatat kenaikan tertinggi pada tahun 2009, yakni sebesar 228,9 persen menjadi Rp 3.470 per saham.

Berkenaan dengan hal tersebut, laba PT Astra International Tbk pada semester I 2017 tumbuh sekitar 31 persen menjadi Rp 9,36 triliun dari semester yang sama tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, hampir separuhnya (45 persen) disumbang dari anak usahanya di segmen otomotif.

dok: databoks.katadata.co.id
dok: databoks.katadata.co.id
Kendati demikian, selain industri otomotif Astra telah melakukan ekspansi bisnis ke sektor lain guna menumbuhkan aliran pendapatan lainnya. Sektor lain yang mulai digeluti Astra (melalui anak perusahaannya) diantaranya ialah sektor infrastruktur yaitu penyediaan air di Jakarta.

Pada Maret 2016 silam, saya melakukan kunjungan ke PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) yang berlokasi di Pejompongan Jakarta. PALYJA merupakan salah satu operator penyedia , pengolahan dan distribusi air bersih di Jakarta. Sebagai perusahaan "patungan" antara Astra Infra dan Suez Environment, saham terbesar diantaranya dimiliki oleh PT Astratel Nusantara (yang merupakan milik PT Astra International Tbk) dengan kepemilikan saham sekitar 49 persen.

dok: pribadi
dok: pribadi
PALYJA bertanggung jawab menyediakan air bersih di sisi barat Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Adapun hingga tahun 2016, PALYJA telah mengelola sekitar 405.712 sambungan yang melayani sekitar 3 juta warga Jakarta.

Pada Februari 2017 silam, PALYJA ikut serta memeriahkan Pameran Inspirasi 60 Tahun Astra dengan memamerkan aplikasi terbaru bernama "Aquadvanced" yaitu berupa teknologi deteksi jaringan air yang dimilikinya.

dok: warta kota Tribun
dok: warta kota Tribun
Sebagaimana diulas oleh Bapak Yakub Liman (2017) dalam karya bukunya yang berjudul "ASTRA: on Becoming Pride of the Nation" yang diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun Astra yang ke-60. Saya meyakini bahwa buku ini merupakan paket versi lengkap bagi siapa saja yang ingin mengenal Astra lebih jauh di usia emasnya yang ke-60.

dok: buku ASTRA: on Becoming Pride of the Nation
dok: buku ASTRA: on Becoming Pride of the Nation
Para pembaca akan dibuat terkesima tentang kinerja dan komitmen Astra terhadap bangsa Indonesia. Sebagai perusahaan ternama, Astra terus melakukan inovasi tiada henti. Perusahaan ini meyakini bahwa "Nama Baik Melebihi Apapun" sehingga jalan satu-satunya ialah dengan memberikan yang terbaik pula kepada para pelanggan setia.

Astra memiliki tips dan trik dalam mengembangkan lini bisnis diantaranya dengan menerapkan "Strategic Triple-P Roadmap" dan terus melakukan sinergi guna membangun nilai tambah. Selain itu, satu hal yang terpenting terkait nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Astra ialah "Catur Dharma" yang merupakan inspirasi dari Bapak William Soeryadjaya. Nilai-nilai ini patut dilestarikan dan dijaga keberlanjutannya. Astra memiliki beragam prestasi dan penghargaan baik level nasional maupun internasional dan memiliki harapan untuk menjadi merek global kebanggaan Indonesia pada tahun 2020 mendatang.

Prospek masa depan Astra pun diprediksi akan terus mempertahankan posisi sebagai perusahaan papan atas tanah air Indonesia di masa mendatang. Dengan memperluas diversifikasi usaha maka Astra akan hadir di setiap sektor utama perekonomian Indonesia. Grup Astra secara finansial cukup sehat dan memiliki eksistensi yang kuat di pasar. Oleh karenanya Astra akan menjadi perusahaan yang memiliki posisi yang tepat untuk memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, sumber daya alam serta pembangunan infrastruktur.

Astra mengajarkan banyak hal diantaranya yaitu: Astra tumbuh menjadi perusahaan yang berlandaskan nilai-nilai Catur Dharma; Nilai-nilai Catur Dharma telah menjadi budaya perusahaan dan konsisten dipraktikkan dalam setiap sendi kehidupan bisnis Astra; dan Komitmen Astra akan kesejahteraan bangsa dan menjadi kebanggaan bangsa melalui tanggung jawabnya untuk memastikan keberlangsungan bisnis Astra.

Referensi:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun