Kayak sinetron-sinetron aja.
Karena saudara tiri jadinya di istimewakan.
Pemikiran-pemikiran alot mulai dimunculkan.
Dianggapnya golongan muda yang terlahir dari rahim yang berbeda tak sependapat.
Golongan tua yang dikatakan sebagai saudara tiri dari seorang bapak, jadi penguasa dan pengadu domba.
Hidup tak selamanya kekal di dunia.
Akhirat telah menanti di depan mata.
Kalimat-kalimat dan tindakan konyol mulai dilakukan.
Golongan tua bertingkah layaknya anak kecil yang merebut mainan.
Apakah kisah sinetron di angkat dari kisah nyata?
Beginikah hidup yang dikatakan sebagai jalan menuju akhirat?
Ataukah karena minimnya sandang pangan dan pendidikan?
Katanya persaudaraan indah.
Mengapa harus ada percekcokan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H