Mohon tunggu...
Yesi Mandala putri
Yesi Mandala putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUSKA Riau

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konseptualisasi Diri dalam Era Digital

28 Juni 2023   09:52 Diperbarui: 28 Juni 2023   10:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yesi Mandala Putri

Pendidikan Bahasa Indonesia

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN SUSKA Riau


Abstrak

Artikel ini menjelaskan konseptualisasi diri dalam era digital dan bagaimana perkembangan teknologi dan media sosial telah mempengaruhi cara kita memahami dan merumuskan identitas pribadi. Dalam era di mana kehidupan online semakin mendominasi, konseptualisasi diri menjadi proses yang kompleks dan terus berkembang. Artikel ini akan menggambarkan dampak konseptualisasi diri dalam era digital dan relevansinya dalam konteks sosial dan budaya saat ini.

Pendahuluan

Identitas pribadi telah lama menjadi fokus penelitian dan pemikiran manusia. Namun, dengan kemajuan teknologi digital dan popularitas media sosial, konseptualisasi diri telah mengalami pergeseran yang signifikan. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, individu memiliki kesempatan untuk membentuk dan menyajikan identitas mereka dengan cara yang lebih terstruktur dan kurasi.

Konseptualisasi Diri dalam Era Digital:

Konseptualisasi diri dalam era digital melibatkan proses pemikiran dan penafsiran individu tentang bagaimana mereka ingin dipahami oleh orang lain di dunia maya. Dengan bantuan media sosial, kita dapat memilih dan memilih elemen-elemen tertentu dari identitas kita untuk dipresentasikan kepada orang lain. Profil media sosial, postingan, foto, dan interaksi online semuanya menjadi bagian dari narasi identitas yang kita konstruksikan.

Dampak Konseptualisasi Diri dalam Era Digital:

Perkembangan teknologi digital telah memberikan konsekuensi yang kompleks terhadap konseptualisasi diri. Di satu sisi, ini memberikan kebebasan dan kontrol lebih besar atas bagaimana kita ingin mempresentasikan diri kepada dunia. Namun, hal ini juga dapat memicu perasaan tidak autentik, perbandingan sosial, dan kecenderungan untuk menciptakan citra diri yang ideal yang tidak selalu mencerminkan kenyataan.

Relevansi Sosial dan Budaya:

Konseptualisasi diri dalam era digital memiliki dampak yang signifikan dalam konteks sosial dan budaya saat ini. Identitas online kita dapat mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan, dan bahkan mempengaruhi peluang profesional. Pertanyaan etis juga muncul, seperti privasi dan konsekuensi jangka panjang dari konseptualisasi diri yang terlalu terkurasi dan diperlakukan sebagai bentuk ekshibisionisme digital.

Mengatasi Tantangan Konseptualisasi Diri dalam Era Digital:

Dalam menghadapi tantangan konseptualisasi diri dalam era digital, penting untuk mempertahankan keseimbangan antara autentisitas dan presentasi diri yang disengaja. Penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari identitas digital kita dan menghormati privasi dan batasan individu. Kesadaran diri, refleksi kritis, dan pemahaman bahwa identitas sejati jauh lebih kompleks daripada represent.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun