Malang, Jawa Timur. Sebagai desa yang berkembang menjadi desa mandiri, desa Sambigede tidak  hanya bergantung pada sektor pertanian untuk mata pencaharian penduduknya. Berbagai jenis usaha kecil dan menengah (UKM) menjamur. UKM Rengginang saat ini merupakan salah satu bentuk usaha yang ditekuni oleh masyarakat setempat.Â
Desa Sambigede merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sumberpucung, KabupatenRenginang merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan, pada umumnya berbentuk lingkaran dengan ukuran tertentu, rasa manis atau gurih dan tekstur renyah. Â
Desa Sambigede merupakan pusat pengrajin/pengusaha makanan rengginang. Ada beberapa variasi rengginang dengan cara pembuatan yang berbeda, terutama mengenai bumbu yang ditambahkan, bentuk dan ukuran.Â
Namun secara umum, proses pembuatan renginan relatif sama atau mirip. Permasalahan yang dihadapi pemilik usaha kecil dalam memproduksi renginang ketan dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu produksi, kualitas dan manajemen/pemasaran yang saling berkaitan. Selama ini beras ketan rengginang, pengusaha kecil masih menggunakan teknik penjemuran beras ketan rengginang alami.Â
Perkakas yang digunakan adalah iris berbentuk bambu yang dianyam menjadi bentuk persegi panjang, di atasnya diletakkan renginang kering. Karena perontokan bambu membutuhkan lahan yang luas untuk mengeringkan rengginang, maka produsen rengginang tidak dapat memproduksi rengginang dalam jumlah besar karena keterbatasan lahan.Â
Juga, lokasi produksi adalah dapur rumah pengusaha Rengginang. Selain itu, rengginang ketan yang dihasilkan tetap sama dengan rengginang ketan yang mempertahankan rasa aslinya, dan tidak terlihat perkembangan dari segi rasa dan bentuknya. Kualitas ketan rengginang yang dihasilkan oleh pemilik usaha kecil berdampak besar pada sisi pemasaran.Â
Ketan rengginang dijual dalam kemasan plastik dan menggunakan merek dagangnya. Sejauh ini, sekitar 90% segmen pasar ketan Rengginang diproduksi untuk pasar tradisional di Kecamatan Sumberpucung, kota Malang dan sekitarnya, serta tetangga dan kenalan yang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H