Beberapa aksi penolakan terhadap Revisi Undang - Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih disuarakan. Tak hanya di pusat seperti aksi yang dilakukan d di Jakarta. Aksi penolakan juga berlangsung di beberapa daerah seperti halnya di kabupaten Pangandaran.
Tepatnya pada pukul 15.15 WIB pada hari Sabtu (24/8), massa dengan puluhan mahasiswa PSDKU UNPAD PANGANDARAN datang dari arah SPBU Parigi  mendatangi kantor DPRD kabupaten Pangandaran.Â
Beberapa mahasiswa melakukan orasi terkait kekecewaannya terhadap putusan MK yang diabaikan DPR, Politik dinasti yang dilakukan Presiden Indonesia yaitu Jokowi serta situasi dan kondisi Indonesia yang sudah gawat darurat.
Seruan seperti 'Reformasi dikhianati ', 'RIP Demokrasi', dan 'Pengebirian Konstitusi oleh Rezim Tirani Jokowi dalam Pilkada 2024' menggema di orasikan oleh mahasiswa diringi dengan yel-yel, lagu mars mahasiswa dan buruh tani.Â
Tidak hanya mahasiswa yang bergerak, beberapa elemen masyarakat seperti pedagang, pembeli, tukang parkir bahkan ada beberapa pengemudi juga yang ikut berpartisipasi dan menyaksikan aksi demo tersebut. Â
Selain itu, aksi demo tersebut sempat memblokir jalan, namun hal tersebut dibantu oleh polisi untuk memberikan jalur alternatif kepada para lalu lintas di sekitaran alun-alun Parigi.
Alih-alih mendapatkan sesuatu yang diharapkan oleh massa, ternyata massa dibuat kecewa ulah Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran yang tidak hadir dan keluar untuk mendengarkan keluh kesah dan aspirasi dari massa yang hadir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H