Mohon tunggu...
Yesenia Salsabila
Yesenia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just Reading Books

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Revolusi Hijau: Ilmu Data Mengubah Wajah Pertanian Berkelanjutan

30 September 2024   19:18 Diperbarui: 30 September 2024   19:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Source gambar : allfortheai.com)

 Sains data telah menjadi inovasi penting di banyak sektor, termasuk di sektor pertanian. Mencapai pertanian berkelanjutan adalah area di mana ilmu data berkontribusi besar dalam meningkatkan ketahanan pangan dan praktik pertanian berkelanjutan. Dengan bantuan teknologi canggih, petani dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang kemudian dapat di gunakan untuk meningkatkan hasil panen tanpa menyebabkan kontaminasi tanah.

 Sumber utama data yang digunakan dalam pertanian melalui bidang sains adalah memeriksa status tanah dan cuaca, yang dapat dipantau menggunakan teknologi. Sensor yang terhubung ke Internet of Things (IoT) mampu menawarkan data real-time yang melacak kelembapan tanah, suhu, kondisi cuaca, Deteksi hama dan penyakit, Tingkat nutrisi tanah, kelembagaan udara, dan sejenisnya. Data ini kemudian dianalisis untuk mengetahui periode yang paling tepat untuk menanam, menyiram, dan memanen tanaman. Selain itu, informasi data ini juga membantu dalam pengelolaan sumber daya dan penghematan biaya input. Melalui analisis data, petani dapat menyiram dan memupuk tanaman berdasarkan data ini, sehingga meminimalkan limbah dan polusi lingkungan. Misalnya, sistem irigasi pintar menggunakan prakiraan cuaca untuk menyediakan air sesuai kebutuhan tanaman tertentu agar tidak mengalami kekeringan atau menggunakan terlalu banyak air.

 Analisis data adalah teknologi lain yang memberikan kemampuan kepada para petani untuk membuat perkiraan hasil panen yang tepat. Selain itu, data ilmiah juga membantu dalam mendeteksi serangan hama dan penyakit sehingga tindakan pencegahan menjadi lebih cepat dan lebih efektif. Melalui pemanfaatan data historis serta cuaca saat ini, petani dapat membuat jadwal tanam, mengurangi risiko kehilangan panen, dan memetakan strategi untuk meningkatkan pendapatan. Pendekatan yang didorong oleh teknologi tidak hanya efisien tetapi juga membuat perlakuan yang lebih baik terhadap lahan dan tanpa polusi.

 Penggunaan sains data dalam pertanian ini akan membantu meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan. Hal itu juga mendukung poin SDGs ke dua yaitu Zero Hunger. Dengan demikian, kelangsungan hidup pertanian berkelanjutan di masa depan akan semakin terjamin, karena teknologi memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik, mengurangi pemborosan, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun