Mohon tunggu...
Yerry Tawalujan
Yerry Tawalujan Mohon Tunggu... -

Studi Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Menjelang 22 Juli

14 Juli 2014   05:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemana lagi ku mengadu

Rembulan seakan tak peduli keluhanku

Asyik tertawa dengan lembut sinarnya menyapa hati sendu

Lidahku kelu

Teriak nyaringku menghardik mentari dibalas terik membakar kalbu

Tinggallah aku meratap sendiri dalam pilu

Dimanakah keadilan

Kemana perginya kejujuran

Wahai orang benar, kenapa kalian tinggal dalam persembunyian

Wahai orang suci sakti penguasa nurani, mengapa kalian diam ketika kebenaran diputarbalikkan?

Atau apakah memang negeri ini telah dihuni tiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun