Mohon tunggu...
Yermias Degei
Yermias Degei Mohon Tunggu... -

Satu yang pasti: setiap detik hidupku menuju detik matiku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perang Terbuka di Paniai, Papua

13 Desember 2011   07:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:23 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pekerja Kemanusaan dari berbagai elemen (Dewan Adat, LSM, Perempuan, DPRD, dan Mahasiswa) di Paniai Papua melaporkan, siang ini, Selasa (13/12) pukul 05.30 waktu setempat, aparat gabungan TNI/Polri menyerang markas TPN/OPM Eduda Pimpinan Jhon Yogi.

Ance Boma, S.Sos dari Yayasan Pengembangan Kesejateraan Masyarakat (YAPKEMA) Enarotali Paniai mengatakan, dirinya dan teman-temannya sedang mencari informasi soal kemungkinan korban akibat baku tembak itu. Dikatakan, pihak TNI/OPLRI melakukan pembakaran rumah-rumah di kampung Eduda (kring Domba yang Hilang). "Kami sedang mencari informasi lebih lanjut soal korban di pihak kelompok TPN/OPM, pihak TNI/POLRI, dan pihak masyarakat sipil," katanya.

Dikabarkan, penyerangan dilakukan lewat darat dan udara (hellycopter). "Kami lihat ada hellycopter ke Eduda dan kembali lagi ke Enaro beberapa kali. Kami juga dengar informasi ada korban yang di bawa ke RSUD Paniai tetapi kami masih belum lihat. Kami akan memastikan segera, dari pihak mana korban itu," kata Ance.

Sumber lain dari Paniai mengatakan, hellicopter telah mengantar dua korban dari pihak aparat TNI/POLRI. Namun, hingga kini belum diketahui namanya. Pimpinan OPM wilayah Paniai, Jhon Yogi kepada beberapa sumber mengatakan, TNI telah masuk di wilayahnya maka dia akan melakukan perlawanan hingga Papua Merdeka.

"Mereka telah ganggu kami. Mereka sudah masuk di wilayah saya. Saya akan lawan sampai Papua Merdeka. Saya ada di sini untuk Papua Merdeka. Saya ada di sini untuk Papua Merdeka. Saya akan lawan sampai perjuangan ini selesai. Saya minta PBB buka mata atas persoalan ini. Masalah kami adalah masalah politik. Ingat, kami ada di hutan untuk Papua Merdeka," kata sumber di Paniai menirukan ucapan Pimpinan OPM yang dihubungi via telepon siang ini.

Katanya sumber itu, ketika ditanya soal korban, Jhon tidak mau berkomentar dulu. Sumber itu menirukan komentar Jhon, "Nanti lihat saja. Mati bagi demi Papua adalah berharga. Kami ada di hutan tidak ada pilihan. Kami ditembak dan Papua Merdeka. Kalau pihak mereka ada yang mati akan ketahuan juga. Pihak kami juga. Jangan tanya banyak," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun