Binangun, Bandar (03/02/2023). Berlokasi di Aula Balai Desa Binangun, mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan “Pelatihan Pengolahan Singkong menjadi Tepung Mocaf sebagai Alternatif Subtitusi Tepung Terigu Disertai dengan Pemasaran Produk”.
Kegiatan ini diikuti oleh kelompok PKK Desa Binangun dan perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT). Pada pelatihan ini, mahasiswa menjelaskan mengapa tepung MOCAF perlu dikembangkan, pengertian tepung MOCAF, cara pembuatan tepung MOCAF, keunggulan tepung MOCAF dibandingkan dengan tepung lainnya, hasil olahan yang dapat dibuat dari tepung MOCAF dan daya jual serta pemasaran tepung MOCAF.
MOCAF (Modified Cassava Flour) merupakan tepung singkong yang diproduksi dengan memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Proses modifikasi pada produksi MOCAF merupakan proses biokimia dengan menambahkan enzim atau mikroba penghasil enzim. Bakteri yang digunakan adalah Bakteri Asam Laktat (BAL) yang berperan penting dalam proses fermentasi.
Aktivitas bakteri ini dapat menghasilkan enzim pektinolitik dan sellulotik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong serta menghidrolisis pati menjadi asam-asam organik.
Pengolahan tepung MOCAF dapat dibuat dengan alat-alat sederhana yang mudah ditemukan, singkong dapat dipotong menggunakan pisau tanpa harus menggunakan mesin pemotong dan untuk penumbukan singkong dapat menggunakan mixer proses pengeringan juga melalui penjemuran dengan sinar matahari.
MOCAF memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan tepung terigu, seperti mengandung kadar karbohidrat yang lebih tinggi, indeks glikemik lebih rendah, gluten free, mengandung fitoestrogen dan mengandung kalsium, fosfor, serta zat besi yang lebih tinggi. Selain itu, singkong sebagai bahan baku MOCAF tersedia secara luas di Desa Binangun.
Harga singkong relatif lebih murah dibandingkan dengan harga gandum sebagai bahan baku terigu. Biasanya singkong yang dihasilkan oleh para petani hanya dijual dalam bentuk mentah tanpa pengolahan. Tepung MOCAF bisa digunakan sebagai pengganti atau campuran tepung terigu untuk pembuatan kue kering, mie kering/basah, aneka cake, kue basah, bihun, pempek, bakso, kerupuk, dan sebagainya.
Desa Binangun memiliki kelompok PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif bersinergi dalam pemenuhan ketahanan pangan keluarga. Setiap bulannya, kelompok PKK mengadakan pertemuan rutin untuk melaksanakan berbagai pelatihan, khususnya pelatihan tata boga.
Pada umumnya, jenis tepung yang digunakan adalah tepung terigu. Mengingat tingginya antusias para ibu rumah tangga Desa Binangun dalam kegiatan tata boga, mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro mencoba memperkenalkan tepung MOCAF sebagai alternatif subtitusi tepung terigu.
Pada kegiatan pelatihan ini, mahasiswa juga membuat dan memperkenalkan contoh produk olahan tepung MOCAF yaitu seperti cookies gluten free dan bakwan MOCAF. Melalui pelatihan ini diharapkan kelompok PKK dan KWT dapat termotivasi untuk memproduksi tepung MOCAF secara mandiri dan menghasilkan produk olahan MOCAF yang nantinya dapat menjadi lahan untuk meningkatkan penghasilan rumah tangga dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Menurut Bu Sutiah sebagai salah satu anggota PKK Desa Binangun yang bekerja di bagian penyuluhan pertanian, “program pelatihan pengolahan dan pemasaran tepung MOCAF ini sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Binangun untuk membuka wawasan baru terkait pengembangan produk olahan berbahan dasar singkong. Selain itu juga dapat menjadi alternatif pilihan untuk subtitusi tepung terigu”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H