Mohon tunggu...
Yeremia KlaudiusWaji
Yeremia KlaudiusWaji Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Nama : yeremia Klaudius waji Pekerjaan : Guru Umur : 21 tahun Tempat / tanggal lahir : menanga, 26-11-99

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunikan Tenun Ikat Maumere sebagai Salah Satu Kebudayaan Kabupaten Sikka

12 Desember 2020   17:37 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:43 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaen Sikka merupakan salah satu wilayah Indonesia yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di pulau Flores. Salah satu kebudayaannya adalah Tenun ikat yang merupakan salah satu sarung khas dari kabupaten Sikka. Keunikan motif menjadi daya tarik tersendiri sarung ini. Keberagaman motif ini menjadi perbedaan dengan dengan sarung lainnya.

"Proses pembuatan sarung tenun ini bisa memakan waktu 1 minggu jika setiap hari dikerjakan. Dimulai dari tahap ikat, tahap ini untuk membuat motif sarung sesuai dengan kemauan penenun. Tahap selanjutnya adalah tahap tenun yang kemudian menghasilkan sebuah sarung tenun ikat," Kata ibu resti salah satu pengrajin tenun ikat maumere, sabtu (28/11/20)

Satu sarung tenun ikat memiliki harga yang bervariasi dipasaran. Satu sarung tenun ikat memiliki harga 700- 1juta rupiah. Harga sarung ini tergantung tingkat kesulitan motif dan lama pengerjaan sarung tersebut. Salah satu motif yang sulit untuk dikerjakan dan memiliki harga yang tinggi adalah motif burung. Motif ini banyak diminati masyarakat untuk dikenakan dalam upacara pernikahan dll.

"Harga tergantung motif, bisa 700-1 juta. Motif burung paling lama kalau buat sarung. Apalagi kalau orang pesan ukuran sarung yang besar. Otomatis kerja sarungnya juga lama. Kata ibu resti.

"Dan harga ini juga dilihat dari situasi pasar, kalau dalam masa pandemik begini harga sarung banyak yang jatuh. Sekarang harga sarung yang morif burung tidak sampai 1 juta. Dan itu menjadi kendala bagi pengrajin tenun ikat di maumere,"tambahnya

Menanggapi hal ini pemerintah kabupaten Sikka tidak bisa berbuat banyak karena hal ini merupakan dampak dari pandemik covid-19, Akan tetapi pemerintah kabupaten Sikka tetap mendukung dalam hal pelestarian kebudayaan kabupaten Sikka salah satunya yaitu adalah Tenun ikat. Bentuk pelestarian ini di tunjukan dengan membuat taman kebudayaan dan festival kebudayaan setiap tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun