Beberapa tahun belakangan ini penggunaan uang tunai sudah mulai ditinggalkan. Kartu kredit, kartu ATM, kartu debet, dan lainnya menjadi pilihan bagi banyak masyarakat sekarang ini. Alasan utamanya tentu adalah kepraktisan. Membawa dan melakukan transaksi dengan uang tunai jauh lebih merepotkan dibandingkan apa bila anda bertransaksi dengan uang elektronik (e-money). Selain itu, dari segi keamanan tentu uang tunai rawan akan pencurian atu perampokan yang sering kali terjadi ditempat umum.
Kemudahan yang ditawarkan oleh uang elektronik membuat penggunaan uang tunai perlahan ditinggalkan. Apabila anda ingin menggunakan transportasi bus tranjakarta ataupun membayar uang tol sekarng ini dapat menggunakan uang elektronik. Penggunaan uang elektronik tersebut terbukti mempercepat proses transaksi sehingga tidak perlu mengantre lebih lama. Ketika Anda berbelanja pun anda dapat menggunakan kartu kredit sehingga tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi. Proses penarikan uang, transfer uang, dan lain-lain dapat menggunakkan kartu ATM dengan mengunjungi mesin ATM terdekat tanpa harus mengunjungi bang atau bertatapan muka untuk melakukan transaksi.
Meski mulai ditinggalkan tetapi penggunaan uang tunai tetap diperlukan. Uang tunai digunakan untuk transaksi kecil seperti membeli makanan, belanja di pasar, membayar jasa kendaraan umum,dan lain-lain.
Perlu diingat bahwa tidak semua hal memberikan dampak yang baik, pasti selalu ada dampak yang tidak baik yang meenyertainya. Penggunaan kartu kredit memang praktis tetapi perlu diingat bahwa kita juga harus membayar tagihannya beserta dengan bunganya. Saldo di dalam uang elektronik juga harus selalu kta cek karena dibandingkan dengan uang tunai, uang elektronik tidak dapat kita ketahui jumlahnya secara langsung.
Baik uang tunai maupun uang elektronik memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Terserah kepada anda mau memilih yang mana tetapi pastikan anda menggunakannya dengan bijak sehingga tidak menimbulkan keruigian yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H