[caption caption="ilustrasi(dok.resistfun)"][/caption]“Kain Halus Ibu Sebagai Biaya Kuliah”
“Mengingat keterbatasan dalam banyak hal terutama biaya, langkah apa pun sudah harus saya pertimbangkan dengan matang, termasuk setelah lulus sekolah menengah atas dan mulai akan menapaki bangku perguruan tinggi”
Pada awal 1980 satu-satunya pertimbangan adalah Universitas Negeri.
jurusan IPA pada saat SMA memberi pilihan jauh lebih luas saat mendaftar di perguruan tinggi. Chairul Tanjung mengambil 3 jurusan yang berbeda. Pilihan pertama Teknik Sipil Perencanaan Institut Tegnologi Bandung, pilihan kedua Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, dan pilihan ketiga adalah Fakultas Farmasi, di Universitas Indonesia.
Total uang yang harus dibayarkan ke kampus waktu itu Rp 75.000. Rinciannya, sebesar Rp 45.000 untuk uang kuliah, Rp 30.000 untuk biaya administrasi, uang jaket, dan sebagainya.
Biaya kuliah tersebut jauh diatas uang jajan teman-teman mahasiswa yang mayoritas dari keluarga berada.
“Chairul, uang kuliah pertamamu yang ibu berikan beberapa hari yang lalu ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus ibu. Belajarlah dengan serius”
Penyusun : Tjahja Gunawan Diredja
#ini adalah ringkasan buku : Chairul Tanjung si anak singkong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H