Mungkin tak pelak lagi kalau membahas tentang buku yang sangat kontroversial di Indonesia. Namun, kali ini mungkin agak sedikit radikal dari segi umur, yaitu buku Aku berani tidur sendiri.Yah, namanya di indonesia, paling cuma yang terkenal aja yang diikuti apalagi kasus politik sesaat ini. Buku aku berani tidur sendiri ini mempunyai konten yang terkesan nakal, aneh dan kabur. Main gosok-gosokan gituitu berarti ada sesuatu yang kabur. Kabur ya kabur karena tak menjelaskannya secara langsung, terus juga ngapain buku ini berjudul seperti itu? Rasanya aneh, dan juga terkesan nakal karena ternyata buku bergambar ini dikeluarin oleh anak perusahaan dari Tiga Serangkai. Terasa aneh, karena fokus dari perusahaan itu sudah sangat terkenal yang berbau pendidikan.
Penulis sendiri belum membaca buku itu, tapi apa yang tertampak di media-media saat ini adalah kata-kata yang tertampil dalam buku itu.
Menit demi menit berlalu dan mataku masih tak bisa terpejam. Aku menyilangkan kakiku kuat-kuat pada guling. Iseng-iseng, aku menggerakkan tubuhku naik turun. Eh, ternyata asyik juga rasanya. Jantungku berdebar, tapi aku senang.
Dimanakah peran orang tuanya di sini? Tulisan tersebut tentunya merupakan sesuatu yang berbau self-exploration atau eksplorasi diri sang anak. Berhubung tulisan ini ada kata sendirinya mangkanya orang tua tak menemani dia tidur. Belum lagi dari hal umur, yang ada dan nampak dalam pandangan umum adalah bahwa dia seorang anak kecil yang tak jelas umurnya.
Jika ini sebuah ekplorasi diri mengapa mesti berbau seks? Melakukan itu dengan gulingnya.
Mari kaitkan dengan kondisi saat ini. Kasus seks di negeri tercinta, Indonesia, terus meningkat per tahunnya. Dalam koran online bbc Indonesia juga mengungkapkan hal tersebut (Kasus kekerasan seksual masih bermunculan). Dalam tulisan itu, perincian berfokus pada kasus seorang gadis belia berumur 18 tahun, yang tertancap gagang cangkul di kemaluannya, terlebih lagi adalah pelakunya yang masih belia dibandingkan sang korban. Bukannyaitu terlalu sadis?
Penulis merasa bahwa kasus pelecehan seks ini mungkin sudah sangat berbahaya apalagi dengan canggihnya teknologi yang dimiliki saat ini. Buku ini mungkin ungkapan seseorang yang bernuansa kritikan terhadap kasus seks di Indonesia. Namun tentunya masih terkesan aneh, mengapa itu bisa lolos kalau itu memang tak baik di kalangan rakyat? Bahkan buku tersebut masih tersebar secara online.
Yah walaupun sang penulis yang berbeda umur dengan subjek dalam buku tersebut, dia telah terbiasa tidur sendiri kalau sang istri bayanganlagi marah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H