BK memiliki sikap yang baik, sabar dalam menghadapi peserta didiknya dan memberikan arahan kepada peserta didiknya yang dianggap memiliki masalah. Tapi kebanyakan siswa merasa takut jika bertemu guru BK dan merasa malu jika menceritakan masalah mereka secara terbuka dengan guru BK mereka.Â
Sejatinya guruMasalah yang dihadapi guru BK lebih dominan terhadap dilanggarnya aturan aturan di sekolah seperti membolos, tidak berpakaian rapi atau seringnya bertengkar dengan teman sebayanya.Â
Guru BK juga belum menggunakan layanan BK pada siswa dengan baik karena banyak siswa yang tidak berkonsultasi kepada guru BK dan guru BK juga tidak menanyakan mengapa hal itu terjadi. Guru BK juga tidak semua masalah siswa dapat diselesaikan dengan guru BK dan dengan itu siswa menganggap guru BK tidak bisa memecahkan masalah dengan baik adapula yang acuh tak acuh.Â
Dengan ini perlu dilakukan evaluasi pada BK yang bertujuan meningkatkan kualitas pada bimbingan dan konseling di sekolah maupun lembaga. Evaluasi dilaksanakan dengan merumuskan apa Yang menjadi akar masalah pada program BK, kemudian tingkat keberhasilan yang akan diraih dan tentunya butuh tim evaluator untuk menilai berhasil tidaknya program BK dan juga guru BK-nya.Â
Ini bisa dilaksanakan dengan menyebar angket kepada para peserta didik dan guru sejajaranya. Dan selama satu semester bisa dilihat berapa siswa yang mengalami masalah dan bagaimana guru BK itu memecahkan masalah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H