TEMBALANG, Â SEMARANG (03/08/2021), Ikan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Ikan mengandung 18% protein yang terdiri dari asam amino esensial yang tidak rusak selama proses pemasakan.
 Selain terdapat kandungan protein, ikan juga memiliki kandungan Omega 3 yang baik untuk perkembangan tubuh.Â
Selain itu, ikan memiliki kandungan lemak yang sebagian besar merupakan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Umumnya, masyarakat dapat membeli ikan di pasar. Namun sayangnya, kini kabar ikan yang mengandung formalin semakin marak terjadi. Adanya tambahan formalin pada ikan ditujukan untuk memperpanjang daya simpan ikan sehingga ikan yang memiliki kandungan formalin tidak akan mudah membusuk.
Formalin merupakan senyawa bakteriostatik dalam penggunaannya sebagai bahan pengawet, pembasmi lalat dan serangga dan bahan pembuatan produk parfum. Formalin (CH2O) merupakan suatu larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang mengandung kurang lebih 37% formaldehid dalam air yang biasanya ditambahkan methanol 10-15% yang berfungsi sebagai stabilator agar tidak terjadi polimerasi.Â
Formalin sebenarnya bukan merupakan bahan tambahan makanan, bahkan merupakan zat yang tidak boleh ditambahkan pada makanan. Namun, penggunakan formalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan bahan makanan seperti ikan.Â
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan informasi mengenai cara membedakan ikan berformalin dan ikan segar. Tips tersebut diberikan melalui video edukasi yang dibagikan pada media sosial khususnya pada grup WA ibu PKK di Kelurahan Tandang RW 03. Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan selama pandemi dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Berikut cara mudah membedakan ikan yang memiliki kandungan formalin dan ikan segar.
Ciri-ciri ikan yang memiliki kandungan formalin adalah memiliki kenampakan luar tubuh yang bersih dan cemerlang, tekstur yang padat, kaku dan keras, bola mata dan pupil yang tenggelam, keruh dan tampak agak berlendir yang berwarna kuning, insang pucat, kusam dan agak keputihan, bau amis yang berkurang dan sedikit berbau kaporit, sedikit berlendir dan tidak dihinggapi lalat. Ikan berformalin memiliki ekor yang apabila dipegang keras, kaku dan tegang.
Ciri-ciri ikan yang segar adalah memiliki kenampakan luar tubuh cemerlang, tekstur daging kompak, bola mata dan pupil berwarna hitam cerah mengkilat, dan bagian selaput mata ikan masih jernih, insang berwarna merah cerah dan segar, bau ikan spesifik jenis, memiliki lendir transparan pada permukaan tubuh dan daging perut tidak keluar. Ikan yang masih segar memiliki ekor yang bila dipegang lemas lunglai.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat mengetahui dan lebih berhati-hati dalam memilih ikan sehingga ikan yang dikonsumsi masih memiliki nilai gizi yang tinggi dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H