Mohon tunggu...
Yennesy Damayanti
Yennesy Damayanti Mohon Tunggu... -

Aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisata Jakarta, Jakarta bukan Hanya Ibu Kota

23 Juni 2012   06:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:38 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_196944" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Siapa tak kenal Jakarta, kota yang magnetnya begitu kuat menarik jutaan manusia terutama para pencari kerja. Setiap tahun arus urbanisasi ke Jakarta semakin bertambah, menambah daftar penduduk yang membuat kota ini menjadi padat. Padat yang menyebabkan kemacetan, semakin banyak pemukiman liar, masalah polusi dan sampah. Kalau ditanya pada penduduknya keluhan apa yang ingin mereka sampaikan pada kota yang baru saja merayakan hari jadinya ke 485, tanggal 22Juni21012 ini, maka daftar panjang yang tak habis-habis akan didapat. Menilik sejarah kota ini,Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung. Pada masa itu Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Dibawah Gubernur VOC, Jan Peterszoon Coen Jayakarta berganti nama menjadi Batavia. Sejak tahun 1942 ketika Jepang mengambil alih kekuasaan namanya kembali diubah, kali ini menjadi Djakarta. Setelah Kemerdekaan Indonesia, Pada tahun 1961, status Jakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI). Berkunjung ke objek wisata di Jakarta, bagi penduduk Jakarta sendiri mungkin kurang menarik. Banyak yang memilih liburan ke luar kota seperti Bandung, Puncak Bogor ataupun Bali. Padahal kalau kita telusuri banyak objek wisata yang menarik yang ada disini. Bagi yang gemar berwisata sejarah ada Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia, terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat. Dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gunernur Jendral Johan Van Hoorn. Selain memiliki koleksi benda bersejarah,foto-foto, gambar-gambar dan sketsa, peta museum ini juga memiliki Sinema Fatahillah yang menampilkan Film-film Dokumenter Zaman Batavia dan Film Populer Dalam Dan Luar Negeri. Ada kegiatan lain yang bisa kita nikmati di museum ini selain memanjakan mata dengan benda bersejarah, seperti Wisata Jakarta Lama, Wisata Night at Museum, Workshop Sketsa Gedung Tua, dan Pentas Seni Ala Jakarta. Wisata museum lainnya adalah Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah yang terletak di Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat. Dikenal sebagai Museum Gajah karena Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871 menghadiahkan patung gajah perunggu. Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga. Salah satu koleksinya adalah Patung Bhairawa patung dengan tinggi 414 cm. Bangunan bersejarah lain yang juga menjadi simbol Kota Jakarta adalah Monas. Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas memiliki ketinggian 132 meter, Pembangunan Monas dimulai pada Masa Presiden Soekarno, tanggal 17 Agustus 1961, kemudian resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Pada puncak Monas terdapat lidah api yang dilapisi lembaran emas seberat 35Kg yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Selain itu kita juga dapat naik ke puncak Monas dengan menggunakan Lift yang disediakan khusus. Dari puncak Monas kita dapat memandagi seisi kota Jakarta. Kalau kita berjalan kearah Bundaran Hotel Indonesia (HI) jangan hanya terpaku pada kemacetannya saja, tapi kita bisa melihat Monumen Selamat Datang, monumen yang sebenarnya berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Dibangun dalam rangka menyambut para tamu yang akan menghadiri Asean Games IV, tahun 1962. Bersamaan dengan Stadion Gelora Bung Karno, stadion yang dapat menampung 120.000penonton dan pada masa tersebut menjadi stadion terbesar di Asia Tenggara. Berjalan ke Jalan Gatot subroto, kita akan menemukan sebuah patung yang dikenal dengan patung Pancoran,sebenarnya patung ini bernama Patung Dirgantara. Menelisik makna dari patung Pancoran menggambarkan manusia angkasa, melambangkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. Patung ini tak kalah spektakulernya dibandingkan munas, terbuat dari 11 Ton perunggu dengan ketinggian pating 11 meter sedang tinggi kaki patungnya sendiri 27 meter. Bosan dengan wisata sejarah kita bisa mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) didalamnya kita bisa menemukan anjungan Rumah adat dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, Sebuah danau dengan replika kepulauan indonesia juga memperkaya objek wisata di Taman Mini. Selain itu TMII juga dilengkapi dengan teater Keong Mas, yang menampilkan berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara. Taman Mini juga memiliki Pusat Peraga Iptek yang didalamnya terdapat pusat peraga alat-alat ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak kalah populer dengan TMII adalah Taman Impian Jaya Ancol, pusat rekreasi keluarga. Kita akan dimanjakan oleh beragam arena hiburan seperti Dufan yang dilengkapi dengan permainan menantang adrenalin seperi Kora-kora, Ontang-anting, halilintar, dan tornado. Buat yang ingin menambah pengetahuannya tentang dunia bawah laut bisa mengunjungi sea world. Atau yang suka bermain air, ada Atlantis Water Adventure memiliki area: Poseidon, Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlantean, dan Kiddy Pool buat anak-anak. Sungguh Jakarta memiliki banyak objek wisata, masih ada kebun binatang ragunan. disana kita bisa melihat berbagai macam koleksi satwa, bahkan ada harimau Putih disana. Ragunan sendiri menyediakan penyewaan sepeda bagi yang ingin mengelilingi ragunan tapi tak mau capek berjalan kaki. Dikelilingi banyak pohon membuat ragunan populer sebagai tempat piknik keluarga, banyak keluarga yang sengaja membawa tikar dan bekal nasi untuk dinikmati sembari duduk dibawah pepohonan. Untuk mengunjungi objek-objek wisata tadi bukanlah hal sulit, ada transportasi publik berupa Bus Trans Jakarta yang memiliki rute hampir diseluruh wilayah jakarta. Dengan tiket sekali Jalan kita bisa pergi kemanapun kita mau, sambung-menyambung melewati halte transitnya tanpa harus membayar lagi. Sebagai jantung Indonesia dan juga kota metropolitan semua lengkap ada di Jakarta, buat yang hobi belanja puluhan Mall menyediakan berbagai macam barang kebutuhan. Kalau ingin mencari barang-barang bermerek tanpa harus keluar negeri Mall seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Mall Of Indonesia, Plaza Senayan dan sebagainya menyediakan gerai-gerai brand Internasional seperti Gucci, Chanel, Louis Viton dan lain sebagainya. Jakarta, sebagai ibu kota tentu saja menjadi tempat bermukim berbagai macam suku bangsa. orang-orang dari seluruh penjuru Indonesia bahkan berbagai negara ada di jakarta. Keberagaman ini tentunya memberi warna tersendiri pada kota Jakarta, keanekaragaman yang membuat jJkarta kaya budaya, bahkan kulinernya. Tidak sulit mencari menu dari seluruh Indonesia disini, tinggal pilih mau makan di restoran Padang, Sunda, Makasar dan sebagainya. Dengan kekayaan itu saya pikir layak jika kita menjadikan jakarta tujuan wisata. Memperkenalkan Jakarta pada turis manca negara, jika sebelumnya para turis kebanyakan hanya tau indonesia itu Bali sekarang sudah seharusnya mereka tau, Indonesia bukan hanya Bali. Jadi menurut saya kota yang sangat Indonesia itu adalah Jakarta, Ibu kota negeriku.

Kompasiana-Opera Travel Blog Competition (http://www.opera.com/bitmaps/portal/external/201206-travel-blog-competition.jpg)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun