Terbukanya informasi pada publik telah menjadi jalan bagi institusi bisnis pertanian untuk membangun citra positif dimata konsumen, mitra kerjasama, maupun masyarakat umum secara luas.Â
Potensi bisnis pertanian terhadap perekonomian Indonesia dapat dilihat dari potensi keanekaragaman hayati yang begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sebagai contoh bisnis pertanian yang berhasil dalam membangun reputasi baik di kancah internasional adalah perusahaan agribisnis Cargill di Amerika Serikat.Â
Cargil merupakan perusahaan raksasa produksi pertanian dan pangan yang bertanggung jawab atas sekitar seperempat ekspor biji-bijian dan daging di Amerika Serikat. Selain keterlibatan mereka dalam setiap langkah rantai pasokan pertanian, Cargill adalah pemimpin industri dalam ilmu nutrisi hewan.Â
Hingga kini Cargill telah beroperasi di 70 negara, termasuk di Indonesia. Dalam usahanya Cargill menjalankan bisnis dengan petani ternak dan budidaya, produsen pakan dan distributor untuk menyediakan nutrisi hewan melalui penelitian.
Selain karena profesionalitas pengelolaan bisnis yang strategis, keberhasilan Cargill juga diiringi dengan ikhtiar membangun citra baik yang tercermin melalui prinsip yang dikampanyekan pada masyarakat.
Cargill berprinsip bahwa kunci keberhasilan jangka panjangnya didasarkan pada langkah kebijakan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat serta bisnis perusahaan. Perusahaan multinasional ini mengklaim tetap memegang teguh komitmen No Deforestation, Peat and Exploitation (NDPE).
 Cargill senantiasa bekerja untuk memastikan bahwa semua produk yang dihasilkan dan diperdagangkan sejalan dengan komitmen NDPE tersebut. Dibutuhkan suatu strategi khusus dan juga upaya-upaya konkret dalam menjalin hubungan baik antara organisasi dan media massa dalam media relations. Hubungan media yang baik akan menghasilkan pemberitaan yang baik pula di media massa. Dari pemberitaan tersebut, maka akan membentuk citra yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk perusahaan.
Tidak bisa dipungkiri, proses membangun citra positif pada masyarakat tidak bisa terlepas dari hambatan maupun tantangan. Apalagi bisnis pertanian merupakan bisnis yang unik di mana produk pertanian memiliki karakteristik yang mudah rusak dan tidak tahan lama.Â
Oleh karena itu, bisnis pertanian harus aktif dan konsisten dalam membuat pembaruan-pembaruan untuk meningkatkan citra baiknya. Perusahaan harus menyampaikan pesan yang jelas tentang keunggulannya dan memberikan informasi yang berguna bagi semua pelanggan.Â
Apabila perusahaan berkomunikasi dengan konsumen melalui banyak saluran, pesan dan informasi yang diberikan mungkin tidak konsisten. Perusahaan tidak dapat menyalin dari satu saluran ke saluran lainnya, namun perusahaan dapat mengelolanya dari suatu platform terpusat.Â
Hambatan selanjutnya adalah seringkali pembentukan citra positif belum direncanakan oleh perusahan. Kebanyakan perusahaan yang bergerak di bisnis pertanian belum memiliki divisi khusus yang fokus menangani pembentukan citra positif.Â