Kepil, (2/10) Mahasiswa UNNES GIAT 3 yang melaksanakan kegiatan di Desa Tanjunganom memberikan sosialisasi atau pengenalan tembang dolanan Jawa kepada siswa siswa SDN Tanjunganom 1. Kegiatan ini serentak diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi minat anak-anak terhadap tembang dolanan. Sebagian dari mereka bahkan sudah tidak mengenal apa saja tembang-tembang tersebut. Sebagai salah satu upaya melestarikan tembang dolanan Jawa, mahasiswa UNNES GIAT 3 di Desa Tanjunganom berinisiatif untuk melaksanakan program pengenalan tembang dolanan.
Adapun beberapa tembang dolanan yang disosialisasikan kepada anak-anak yaitu: Jamuran, Jaranan, Cempa Rowa, Gregeting Murid, Ing Jero Kelas, Yo Pra Kanca, Gajah Gajah, Te Kate Dipanah, Sluku-sluku Bathok, Kodok Ngorek, Kidang Talun dan Dhondhong apa Salak.
Beberapa dari tembang dolanan di atas ada yang masih bisa dipahami dan diikuti oleh anak-anak, tetapi sebagian pula banyak yang tidak mengenal. Tujuan dari pengenalan tembang ini yaitu agar anak-anak mengenal jika budaya Jawa memiliki produk berupa tembang dolanan yang sejak dulu sudah turun temurun dilestarikan. Harapannya anak-anak memiliki minat untuk mempelajari budaya Jawa lebih jauh. Sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi dan waktu untuk mempelajari hal-hal baru di sekitar mereka.
Kegiatan ini didukung penuh oleh guru-guru termasuk Kepala Sekolah SDN Tanjunganom 1 yang juga meminta kepada mahasiswa UNNES GIAT 3 memperkenalkan budaya Jawa kepada anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H