Selain dari penyedia maupun pengguna layanan, terdapat stigma negatif yang masih menghambat penanggulangan kasus HIV/AIDS. Seringkali stigma negatif terkait HIV dimulai dari ibu rumah tangga yang merasa dirinya tidak berisiko tertular HIV, sehingga menutup diri untuk mengakses layanan PPIA. Selain itu, ibu hamil yang mengetahui bahwa ia positif HIV enggan untuk mengakses layanan PPIA lebih lanjut karena takut pada stigma dari masyarakat maupun tenaga kesehatan. Menarik untuk diketahui bahwa meskipun memiliki pengetahuan yang baik, tidak semua tenaga kesehatan akan memperlakukan ibu hamil dengan HIV/AIDS secara baik dan tanpa diskriminasi.
Meski HIV/AIDS telah masuk ke Indonesia sejak 1987, lebih dari 30 tahun yang lalu, sepertinya masih perlu kerja lebih keras lagi untuk menyusun upaya strategis yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS pada ibu hamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H