Mohon tunggu...
Yenita Evayani
Yenita Evayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Hubungan Internasional

menyebarkan informasi akan lebih baik dari pada dipendam sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Diplomasi Indonesia Terhadap Bangladesh Melalui Festival Batik Tahun 2018

25 September 2022   17:45 Diperbarui: 26 September 2022   12:35 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya, mulai dari kepulauan-nya yang luas, adat, suku, agama, bahasa, budaya maupun seninya. Indonesia juga melakukan Diplomasi publik sebagai soft power yang merupakan cara untuk mencapai kepentingan suatu negara yang dapat digunakan untuk memahami, memberi informasi maupun untuk mempengaruhi masyarakat asing untuk membentuk opini positif citra suatu Negara. Salah satu cara untuk mempengaruhi masyarakat asing yaitu dengan mengadakan festival batik sebagai bidang kebudayaan Negara Indonesia dan juga hal yang membedakan dengan seni atau kebudayaan dari Negara lainnya.  Diplomasi bukan hanya membahas mengenai perang, konflik, persengketaan antarnegara saja namun juga membahas mengenai kekayaan budaya yang dimiliki seperti Indonesia yang memiliki diplomasi publik untuk mengenalkan kerajinan tangannya yang sudah ada secara turun temurun sampai sekarang yaitu batik. Batik merupakan suatu karya yang dibuat dengan atau secara langsung dengan tangan sendiri yang menjadikan hal tersebut sebagai suatu ciri khas dari Negara Indonesia. Batik merupakan aset budaya Indonesia dan juga memiliki hari batik tersendiri yaitu pada tanggal 2 Oktober setiap tahunnya yang sudah ada sejak 2 Oktober 2009 silam. 

Pada 28 September 2009, batik Indonesia mendapat pengakuan dari UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dan penghargaan Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tanggal 02 Oktober 2009 di Abu Dhabi. Batik dikenal dengan kain tradisional nusantara. Batik mulai dikenal dunia sejak terbitnya The History of Java karya Thomas Stamford Raffles di tahun 1817, Merujuk Denys Lombard,  kerajinan batik sebagai prototipe industry telah mulai tercatat muncul di Jawa sejak paruh kedua abad ke-19. Namun seiring meningkatnya popularitas batik di mata dunia, kini terlihat seni tradisi ini telah berkembang menjadi industri modern. UNESCO memberikan pengakuan batik sebagai warisan kemanusiaan dan budaya sebagai simbolisme dan budaya dalam pembuatan batik yang diwarnai menggunakan tangan pada bahan katun dan sutra telah menyatu dengan kehidupan rakyat Indonesia.

Diplomasi publik kali ini bertujuan untuk mempromosikan batik sebagai budaya Indonesia. Indonesia juga melakukan diplomasi publik terhadap Bangladesh, Rina P. Soemarno, pada 18 Juli 2017 secara resmi telah menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Bangladesh, Abdul Hamid di Bangabhaban, Dhaka. Batik merupakan suatu kerajinan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bangladesh, penyelenggaraan festival batik bertujuan untuk menyebarluaskan nilai-nilai batik di Bangladesh. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat Bangladesh bisa membedakan batik Indonesia asli dan batik Negara asing lainnya, sehingga masyarakat Bangladesh tidak asal membeli batik dari Negara lain yang diperkirakan sebagai batik dari Indonesia.

Pada tahun 2018 indonesia melakukan diplomasi publik terhadap Bangladesh melalui “Indonesia festival batik”. Diplomasi publik itu bertujuan untuk memperkenalkan lebih jauh lagi mengenai batik Indonesia sebagai seni tradisional yang sangat memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan juga supaya dapat menjalin hubungan perdagangan.

Indonesia sebenarnya memiliki banyak hal yang bisa dilakukan diplomasi publik, namun pada 21-22 November 2018 indonesia berkesempatan untuk memperkenalkan budayanya terhadap masyarakat Bangladesh karena masyarakat Bangladesh tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai batik dari Indonesia dan perbedaannya dengan batik Negara lain. Pada festival 2018 tersebut ada beberapa peragaan yang dilakukan seperti, peragaan busana, gelar wicara, pameran dan penjualan batik, dan pertemuan pebisnis antar kedua Negara. Peragaan busana bertujuan untuk memperlihatkan keragaman motif dan kegunaan batik selain menjadi busana. Gelar wicara perkembangan batik bertujuan untuk menyebarkan informasi sejarah, makna filosofis dan pembedaan antara batik Indonesia dan batik Negara lainnya. Loka karya bertujuan untuk memberikan pengetahuan masyarakat Bangladesh melalui batik tulis. Kegiatan pameran dan penjualan bertujuan agar masyarakat Bangladesh dapat membeli secara langsung batik asli karya Indonesia sambil bertanya dan mengenal batik memalui penjual atau pebisnis batik Indonesia. Adapun pertemuan antara pebisnis yang bertujuan untuk menarik minat pebisnis busana kedua Negara agar dapat memperluas pasar batik di ranah internasional dengan pebisnis busana di Bangladesh. Salah satu alasan Indonesia untuk melakukan diplomasi publik terhadap Bangladesh yaitu untuk meningkatkan hubungan perekonomian  dan perdagangan dengan Bangladesh sehingga antara Bangladesh dan Indonesia menjalin hubungan diplomatic tetap baik. Batik yang awalnya sebagai pakaian yang dinilai kaku dan tua bagi anak muda dan sekarang batik telah banyak mengeluarkan model-model yang sangat cocok untuk semua kalangan bahkan bisa digunakan pada acara formal maupun non-formal.

Diplomasi publik mengenal batik di Bangladesh dapat memberikan pengetahuan bagi peserta untuk dapat mengenal dan melihat proses pembuatan batik seperti batik cap dan batik tulis.festival batik Indonesia yang dilakukan di Bangladesh bertujuan untuk  mengajak designer AL Syarief dan Kemlu untuk membuat kesadaran bahwa batik Indonesia mampu bersaing di pasaran.

sumber : 

http://elibrary.lspr.edu/index.php?p=show_detail&id=1388&keywords= 

https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/12745 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun