Mohon tunggu...
yeni sumiati
yeni sumiati Mohon Tunggu... Guru - English teacher

English teacher since 2002 until now

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosok Guru Idola yang Terkikis Zaman

25 November 2021   05:09 Diperbarui: 25 November 2021   05:16 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

kata guru sering diidentikkan dengan sosok yang serba perfect tak boleh ada cela kesalahan yang terlihat. mereka harus bersikap profesional, sebagai guru yang harus diteladani oleh peserta didik. meskipun pada kenyataannya beban hidup saat ini  yang begitu berat dan menuntut untuk tetap bersikap profesional . mereka harus tetap bisa mengolah rasa hati mereka yang berkecamuk melawan arus perbedaan didalam  hati nurani . 

ini sangat manusiawi jika guru dapat marah terhadap peserta didiknya jika mereka melakukan hal yang melanggar aturan sekolah dan bertentangan dengan norma yang ada. mereka mempunyai tujuan untuk mendidik bukan untuk membalaskan sakit hati yang ada dihati. 

guru juga adalah sosok pemain yang mempunyai banyak karakter sehingga dia harus berperan dengan baik sesuai dengan  keadaan dan panggung yang ada. jika dulu peran guru begitu mulianya. apapun yang diucapkan oleh guru merupakan sebuah berkah dan do'a bagi peserta didiknya. mereka dengan setia mendengarkan apa yang diucapkan oleh gurunya dan melakukan apa yang diperintahkan tanpa banyak alasan untuk bertanya. 

tapi seiring waktu peran guru banyak dinodai oleh ketidak profesionalan peran dengan melanggar norma susila dan norma hukum yang ada. sangat menyedihkan karena mereka yang berlabel guru tidak mengerti akan perkembangan psikologi peserta didiknya. mengenal karakter peserta didik dan cara menangani apapun masalah yang dihadapi peserta didik tanpa melakukan analisa penyebab mereka untuk melanggar aturan yang ada serta  sikap-sikap yang tidak baik yang menyebabkan kerugian bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.mereka menganggap lebih tahu dibanding peserta didiknya. 

padahal sebagai seorang guru kita memang harus belajar dan terus belajar tanpa kenal lelah untuk mendampingi peserta didik didalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat serta diiringi dengan sikap teladan yang baik tanpa berniat mengotori niat suci sebagai seorang guru. 

sedih dan miris disaat banyak terjadi sosok guru yang tidak bertanggung jawab apalagi mempertaruhkan kehormatan peserta didik untuk kenikmatan sesaat yang telah membuat lingkaran hitam untuk kehidupan peserta didik dimasa mendatang. hal yang membuat sedih lainnya teguran guru yang ditanggapi oleh laporan serta sikap orang tua yang kurang memahami akan makna mendidik dan mengajari. 

zaman semakin maju dan tantangan untuk terus monitoring dan controlling dan juga  mengingatkan peserta didik akan bahaya dari kecanggihan teknologi masih terus ada.tetap semangat wahai temen-temen pendidik karena lelah dalam mendidik merupakan pahala dikemudian hari. peran guru tidak bisa tergantikan dengan kecanggihan teknologi . 

karena guru dengan setia mendampingi peserta didik dengan hati bukan dengan mesin. belaian guru adalah seperti pupuk yang selalu menyuburkan hati peserta didik serta mendamaikan hati yang selalu mencari arah kebenaran dan jawaban akan dilema yang dihadpi peserta didik. 

jika guru sudah lelah maka siapa lagi yang akan membangun generasi bangsa yang mempunyai landasan yang kuat dalam etika ,agama yang  baik serta niat yang kuat  untuk terus memajukan bangsa tercinta.selamat hari guru untuk guru-guru hebat yang ada dimanapun. tetaplah jadi idola yang takkan tergerus oleh jaman. guru yang low profile untuk setia mendampingi peserta didiknya dalam meraih cita-citanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun