Mahasiswa KKN IAI Syarifuddin mengikuti kegiatan dibaan untuk terakhir kalinya di Dusun Krajan Desa Sumberurip pada Kamis malam (17/11/22).
Seperti biasa kegiatan ini dilaksanakan ba'da Maghrib di rumah warga dengan sistem arisan. Meski hujan deras mengguyur dan hawa begitu dingin, anggota dibaan di dusun ini tetap antusias untuk mengikuti kegiatan ini, hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah anggota yang hadir sampai-sampai rumah warga yang di tempati dibaan tidak muat.
Petir dan kilat yang menyambar juga tidak menciutkan semangat untuk bersholawat. Ada hal unik pada kegiatan ini, jika biasanya dibaan ini hanya dibaca beberapa bait, di dusun ini seluruh bait pada setiap judul sholawat dibaca secara keseluruhan. Jadi tak heran jika kegiatan ini selesai agak malam, sekitar jam 20.30 baru selesai.
Di akhir acara kami meminta waktu kepada MC untuk menyampaikan Salam perpisahan yang dalam hal ini diwakili oleh Himma Savira. "Mohon maaf sebanyak-banyaknya apabila terdapat tutur kata dan tingkah laku yang kurang berkenan. Dan kami juga berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada warga desa Sumberurip karena telah menyambut kami dengan hangat, memberikan ruang kepada kami untuk berbagi pengalaman. Semua pengalaman yang ada disini tidak kami temukan di bangku kuliah, dan insyaallah akan menjadi bekal bagi kami untuk hidup bermasyarakat di desa kami masing-masing", ungkapnya.
Setelah salam perpisahan disampaikan, seluruh jama'ah berdiri dan saling bersalaman, tidak sedikit yang berpesan untuk mampir ke rumahnya dulu sebelum pulang. Dan juga tidak sedikit yang berlinang air mata karena mendengar KKN kami di desa ini akan berakhir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI