Semarang (31/07) Saat ini, investasi masih sering disalah artikan berkaitan dengan pinjaman online maupun pinjaman lainnya, hal ini mengakibatkan kurangnya ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi . Berdasarkan pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) masyarakat indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Dalam membasmi kesalahpaham tersebut dilakukan pemberian edukasi mengenai literasi finansial melalui investasi reksadana. Mengingat bahwa literasi finansial merupakan hal yang perlu dipahami karena berguna dalam meminimalisir kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan individu maupun perekonomian di Indonesia.
Melihat akan permasalahan tersebut, Yeni Restuti Cahyani, Program Studi Manajemen, salah satu Anggota Tim KKN II Universitas Diponegoro periode 2021/2022 memberikan edukasi mengenai literasi finansial melalui investasi reksadana bagi pemula kepada warga RT 06 / RW 03 di Kelurahan Karangtempel, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang pada hari minggu (31/07/2022), pada warga sekitar yang mengikuti acara Bank Sampah.
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan bantuan poster serta mini booklet sebagai media pemberian informasi dan penjelasan umum mengenai investasi. Kegiatan ini bersesuaian dengan poin ke 1 dan 10 SDG’s tentang menghapus kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.
“Pemberian sosialisasi seperti ini dapat membantu saya membaca lebih lanjut tentang keuangan khususnya pribadi maupun keluarga saya, dan memberikan peluang kepada saya untuk memulai investasi dengan modal yang kecil tetapi berkelanjutan.” Ujar Bu Puji saat melakukan edukasi setelah mengikuti acara Bank Sampah.
Dengan adanya program ini diharapkan warga kelurahan Karangtempel memiliki bekal yang cukup dalam literasi keuangan khususnya memulai literasi keuangan melalui investasi reksadana.
Penulis: Yeni Restuti Cahyani
Editor: Abdi Sukmono, S.T., M.T
