Mulai dari permasalahan pencemaran udara dan air hingga permasalahan sampah yang sering kita alami di lingkungan saat ini, degradasi lingkungan saat ini menjadi permasalahan bagi masyarakat Indonesia(Dewi et al., 2023).Â
Kerusakan lingkungan menjadi masalah besar karena jumlah sampah yang terus meningkat dan daur ulang yang semakin sulit(Dewi et al., 2023). Untuk meningkatkan kesadaran, masyarakat Indonesia perlu mengembangkan rasa peduli lingkungan dan kesadaran melalui gerakan perlindungan lingkungan(Sabrina et al., 2022).
Tingkat kesadaran yang dimiliki manusia dapat menentukan kualitas tindakannya dalam hidup. Oleh karena itu, cara berpikir dan pandangan dunia yang dijalani seseorang saat ini bergantung pada tingkat kesadarannya. Hal yang sama berlaku untuk cara dia berpikir dan merasakan dalam lingkungan tertentu(Universitas & Mulia, 2023).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan 4.444 permasalahan serius terkait pengelolaan sampah, khususnya di perkotaan. Banyak sampah yang tidak diolah dengan baik dan berakhir di sungai, lautan, atau tempat pembuangan yang tidak tepat(Permata et al., 2024).
Upaya konkrit untuk mengatasi permasalahan sampah juga sangat diperlukan. Dalam hal ini, pemerintah berperan penting dalam mengembangkan kebijakan dan peraturan mengenai budaya menabung(Universitas & Mulia, 2023).
Berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2024, jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 175.000 ton per hari. Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang permasalahan sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Peningkatan jumlah sampah saat ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan gaya hidup ultra-modern yang mendorong konsumsi plastik terus menerus. Kebiasaan ini cenderung membuat masyarakat tidak menyadari bahwa setiap kali mereka membeli produk, mereka menghasilkan lebih banyak sampah, terutama produk sekali pakai.
Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menerapkan gaya hidup zero waste. Hal ini bertujuan untuk mengurangi produksi dan mengelola limbah sebaik mungkin. Gerakan zero waste mengedepankan prinsip penggunaan kembali, daur ulang, pengomposan, dan solusi berkelanjutan lainnya yang merupakan solusi jangka panjang yang lebih efektif dibandingkan penimbunan atau pembakaran sampah(Permata et al., 2024).
Daftar Pustaka
Dewi, N. L. P. I. K., Anggraini, N. P. N., & Jodi, I. W. G. A. S. (2023). Pengaruh Kesadaran Produk Ramah Lingkungan, Gaya Hidup Sehat, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tumbler Lion Star Di Denpasar. Emas, 4(10), 2459--2473. https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/emas/article/view/8289