Mohon tunggu...
Yeni Herlani
Yeni Herlani Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya Tasikmalaya

Kepentingan Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cara Hidup Ramah Lingkungan

7 Januari 2025   08:47 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fasset-a.grid.id%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2F700x0%2Fphoto%2F2022%2F10%2F23%2Fworld-environment-day-earth-d

Mulai dari permasalahan pencemaran udara dan air hingga permasalahan sampah yang sering kita alami di lingkungan saat ini, degradasi lingkungan saat ini menjadi permasalahan bagi masyarakat Indonesia(Dewi et al., 2023). 

Kerusakan lingkungan menjadi masalah besar karena jumlah sampah yang terus meningkat dan daur ulang yang semakin sulit(Dewi et al., 2023). Untuk meningkatkan kesadaran, masyarakat Indonesia perlu mengembangkan rasa peduli lingkungan dan kesadaran melalui gerakan perlindungan lingkungan(Sabrina et al., 2022).

Tingkat kesadaran yang dimiliki manusia dapat menentukan kualitas tindakannya dalam hidup. Oleh karena itu, cara berpikir dan pandangan dunia yang dijalani seseorang saat ini bergantung pada tingkat kesadarannya. Hal yang sama berlaku untuk cara dia berpikir dan merasakan dalam lingkungan tertentu(Universitas & Mulia, 2023).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan 4.444 permasalahan serius terkait pengelolaan sampah, khususnya di perkotaan. Banyak sampah yang tidak diolah dengan baik dan berakhir di sungai, lautan, atau tempat pembuangan yang tidak tepat(Permata et al., 2024).

Upaya konkrit untuk mengatasi permasalahan sampah juga sangat diperlukan. Dalam hal ini, pemerintah berperan penting dalam mengembangkan kebijakan dan peraturan mengenai budaya menabung(Universitas & Mulia, 2023).

Berdasarkan pengumuman Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2024, jumlah sampah yang dihasilkan mencapai 175.000 ton per hari. Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang permasalahan sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Peningkatan jumlah sampah saat ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan gaya hidup ultra-modern yang mendorong konsumsi plastik terus menerus. Kebiasaan ini cenderung membuat masyarakat tidak menyadari bahwa setiap kali mereka membeli produk, mereka menghasilkan lebih banyak sampah, terutama produk sekali pakai.

Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menerapkan gaya hidup zero waste. Hal ini bertujuan untuk mengurangi produksi dan mengelola limbah sebaik mungkin. Gerakan zero waste mengedepankan prinsip penggunaan kembali, daur ulang, pengomposan, dan solusi berkelanjutan lainnya yang merupakan solusi jangka panjang yang lebih efektif dibandingkan penimbunan atau pembakaran sampah(Permata et al., 2024).

Daftar Pustaka

Dewi, N. L. P. I. K., Anggraini, N. P. N., & Jodi, I. W. G. A. S. (2023). Pengaruh Kesadaran Produk Ramah Lingkungan, Gaya Hidup Sehat, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Tumbler Lion Star Di Denpasar. Emas, 4(10), 2459--2473. https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/emas/article/view/8289

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun