Mohon tunggu...
Yeni Handayani
Yeni Handayani Mohon Tunggu... -

Bekerja di Universitas Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Perempuan Bekerja

13 November 2013   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa perempuan kodratnya hanya di dapur, mengurus anak dan suami. Atau jika perempuan bekerja, sifatnya hanya sebagai pencari nafkah tambahan saja untuk membantu pendapatan suami. Di jaman yang penuh dengan emansipasi ini, sudah tidak berlaku lagi anggapan kuno itu. Sudah saatnya para perempuan berpikir maju kedepan. Perempuan bisa disamakan dengan laki-laki dalam bekerja atau berpenghasilan lebih besar daripada suaminya. Atau kalau mungkin, bisa saja perempuan bekerja sebagai pencari nafkah utama, dan suami sebagai pencari nafkah tambahan.

Di jaman yang sudah semakin maju ini, hampir semua pekerjaan bisa dikerjakan oleh perempuan selama perempuan tersebut mampu mengerjakannya. Misalnya, dulu pekerjaan sebagai supir bis hanya dikerjakan oleh laki-laki, tapi sekarang supir bus transjakarta sudah banyak yang perempuan. Dulu pemain bola biasanya laki-laki, tapi sekarang sudah banyak pertandingan-pertandingan sepakbola untuk perempuan.

Sebagian perempuan yang masih memegang prinsip kuno tadi tidak memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri. Ia beranggapan bahwa dirinya adalah milik suaminya dan suaminya adalah harapan baginya yang akan menyelamatkannya di dunia hingga akhirat. Tapi pada kenyataannya, hidup tidak semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Banyak suami yang justru tidak amanah, tidak jujur, Misalnya dalam hal pendapatan, banyak suami yang secara pendapatan belum mampu mencukupi kebutuhan hidup anak dan istrinya.

Jika hal ini terjadi, istri tidak boleh tinggal diam dan pasrah kepada nasib, istri harus berani keluar dari pemikiran kuno tersebut dan bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Istri harus bekerja dan memiliki karir dan jabatan sendiri dalam pekerjaannya. Untuk menunjang hal ini, tentunya istri harus berpendidikan dan memiliki keahlian dalam bekerja.

Ada beberapa keuntungan dengan istri bekerja. Pertama, kondisi keuangan menjadi lebih baik. Sebuah keluarga yang hanya mengandalkan suaminya saja yang bekerja akan sangat rentan dalam hal ekonomi. Karena ketika suatu saat suami mengalami hambatan seperti suami sakit, suami di PHK, atau perusahaan suami mengalami kebangkrutan, dengan kondisi istri bekerja maka istri dapat menopang kondisi ekonomi keluarga. Kedua, harga diri istri dan keluarga akan lebih dihargai di masyarakat, dengan istri mempunyai pekerjaan dan karir yang baik maka secara tidak langsung akan memberikan dampak kepada harga diri keluarga dimata masyarakat. Masyarakat akan lebih menghormati. Ketiga, kebutuhan dan biaya dalam merawat anak akan lebih terjamin, dengan adanya pendapatan tambahan dari istri yang bekerja, kebutuhan anak seperti susu, pakaian, dan pendidikan anak akan lebih terjamin. apalagi jika perusahaan tempat istri bekerja, memberikan asuransi kesehatan atau asuransi pendidikan, maka akan sangat membantu dalam perekonomian keluarga.

Tidak ada sesuatu yang sempurna, selain beberapa keuntungan dari istri yang bekerja, ada juga beberapa kekurangannya. Pertama, ketika perempuan atau istri bekerja maka waktu bersama antara istri dengan anak dan keluarga akan berkurang apalagi jika si anak masih kecil atau balita hal ini akan merepotkan dan muncullah permasalahan baru yaitu siapa yang akan mengasuhnya??. Selain itu perkembangan anak akan terlewat karena istri lebih banyak bekerja diluar rumah. Kedua, urusan rumah tangga seperti kebersihan rumah, kerapihan barang-barang, akan sedikit terbengkalai. Kecuali jika ada pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah. Ketiga, anak akan lebih dekat dengan pembantu atau orang lain yang lebih sering berada dekat dengan anak daripada ibunya karena ibunya harus bekerja diluar rumah.

Walaupun ada kelebihan dan kekurangan, kondisi istri bekerja lebih membawa keuntungan apalagi jika kondisi perekonomian keluarga masih tergolong menengah kebawah. Bagi para istri atau perempuan yang memang punya keinginan bekerja dan punya keahlian yang dapat diterapkan dalam dunia kerja, tidak ada salahnya untuk mencoba berkarir untuk membantu perekonomian dan kesejahteraan keluarga.

Selamat Berkarir...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun