Mohon tunggu...
yeni anggraeni
yeni anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Jemaja (Letung) Kab. Anambas, Kepulauan Riau

29 September 2021   13:23 Diperbarui: 29 September 2021   13:33 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jemaja merupakan salah satu Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau yang terletak antara 02053'20-0307' Lintang Utara, 1050 34'50 -- 105045'17" Bujur Timur, dengan batas wilayah :

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Laut Internasional)
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Cina Selatan (Malaysia Barat)
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Jemaja Timur
  • Sebelah Timur berbatasaan dengan Laut Cina Selatan (Laut Internasional).

Jemaja awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Riau, Provinsi Riau. Kemudian dengan adanya pemekaran wilayah Kabupaten Kepulauan Riau, maka Jemaja masuk dalam wilayah Kabupaten Natuna yang di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999. Jemaja yang menjadi bagian dari Kabupaten Natuna, di bentuk menjadi sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Jemaja dengan ibukotanya Letung berdasarkan Undang-Unadang Nomor 53 Tahun 1999 yang berkedudukan setingkat dengan Kecamatan lainnya di Kabupaten Natuna.

Terbentuknya Kecamatan Jemaja adalah sebagai institusi eksekutif yang akan menjalankan roda Pemerintahan dan Pembangunan Kemasyarakatn serta menjadi harapan untuk dapat menjawab setiap permasalahan maupun tantangan yang muncul sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi, sosial budaya, politik dan lainnya dalam masyarakat.

Kecamatan Jemaja awalnya terdiri dari 2 (dua) desa yaitu Desa Mampok dan Impol. Selanjutnya, pada tahun 2012 dimekarkan menjadi 9 (sembilan) desa/kelurahan, meliputi:

  • Desa Mampok
  • Kelurahan Letung
  • Desa Rewak
  • Desa Keramut
  • Desa Impol
  • Desa Air Biru
  • Desa Sunggak
  • Desa Batu Berapit
  • Desa Landak

Pada tahun 2008 Kabupaten Natuna terjadi pemekaran wilayah. Anambas dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk pulau Letung, Kecamatan Jemaja yang awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Natuna, memisahkan diri dan membentuk Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Kepulauan Kepulauan Anambas, yang di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008. Pulau Jemaja letaknya cukup dekat dengan Kabupaten Kepulauan Anambas, menjadi bagian dari Kabupaten Kepulauan Anambas

Asal Mula Nama Jemaja dan Letung

Berdasarkan informasi yang diperoleh dilapangan, terdapat dua versi tentang asal mula nama Jemaja. Versi pertama, menyebutkan bahwa Jemaja berasal dari "Jam Raja". Dahulu pulau ini tempat istirahat raja-raja dari segala penjuru. Raja yang dimaksud disini bukan raja yang berdaulat/memerintah dari sebuah kerajaan, tetapi raja yang dimaksud adalah orang-orang yang kuat atau orang-orang yang disegani oleh masyarakat di daerah Jemaja. Ketika orang -- orang kuat pergi ke pulau ini, jam yang dipakai salah satu dari mereka tinggal di pulau tersebut . Oleh karena itu, disebut jam raja, yang artinya pulau tempat tinggalnya jam raja. Versi kedua, menyatakan bahwa dahulu pulau itu tempat berkumpulnya para raja-raja (orang-orang kuat) untuk bermusyawarah apabila ada masalah atau kejadian pada warga masyarakat Letung. Dari kedua versi tersebut, akhirnya oleh masyarakat setempat di sebut dengan Jemaja dan sampai sekarang melekat menjadi nama Jemaja.

Sedangkan nama Letung menurut penuturan Bapak Andrin (Ketua Lembaga Adat di Kecamatan Letung) berasal dari seorang putri bernama Buluh Betung, tepatnya berada tidak jauh dari Mesjid Ikhsan sekarang. Dari nama putri Buluh Betung, akhirnya menjadi Letung. Kapan nama buluh betung manjadi Letung, tidak diketahui dengan pasti.
Pada masa pemerintahan Belanda, Jemaja diperintah oleh Datuk Kaya bernama H. Muhammad Tara yang berkedudukan di Desa Kuala Maras. Untuk menangkis serangan dari musuh, Datuk Kaya membangun benteng disekitar tempat kediamannya. Setelah beliau meninggal dunia diganti oleh anaknya yaitu Yahya H. Uda untuk menjalani pemerintahan di Jemaja.

Daerah letung memiliki pemandangan yang indah, apalagi ketika sore hari.

Penulis : Harman Hariyanto

Mata Kuliah : Praktikum Sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun