Â
Kota Perus adalah salah satu tempat bersejarah di pulau Kundur tepatnya di Desa Kundur Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Kepulauan Riau. Awalnya Kota Perus bernama Tanjung Pengail karena banyak orang memancing di tanjung ini. Pada tahun 1974, Penghulu Abdullah merubah nama Tanjung Pengail menjadi Kota Perus. Â Karena terjadi kebakaran dan menghanguskan hutan kayu, maka akhirnya terlihatlah batu-batuan. Kumpulan batu-batuan ini seperti membentuk sebuah kota, sehingga dinamakan Kota Perus.
Terdapat sebuah kisah bahwa Kota Perus dulunya merupakan tempat persinggahan dan tempat bermain seorang puteri dari kayangan yang bernama Puteri Selendang Delima. Batu kepak burung garuda dipercaya sebagai patahan sayap burung garuda yang putus ketika terjadi pertempuran dengan musuh yang ingin mengganggu Puteri Selendang Delima. Sementara itu batu tapak kuda merupakan bekas jejak kaki seekor kuda. Burung garuda dan kuda merupakan kendaraan Puteri Selendang Delima.
Makam Puteri Selendang Delima berada di atas Bukit Lalang Kota Pirus. Belum banyak yang tahu keberadaan tempat ini karena letaknya jauh dari jalan besar dan posisi makam ini di atas bukit yang tertutupi oleh pepohonan tinggi dan rerumputan. Namun tidak sedikit pula orang yang tahu keberadaan makam ini.
Tujuan wisatawan datang ke sini tidak hanya melihat keindahan alam dan merasakan segarnya angin di atas bukit saja, tetapi ada juga orang yang mengkeramatkan Makam Puteri Selendang Delima. Mereka datang untuk meminta berkah pada kota yang menjadi tempat bermain Puteri Selendang Delima ini. Kisah Puteri Selendang Delima terdapat pada sebuah naskah kuno tulisan Arab gundul (huruf Jawi).
Penulis : Yeni Anggraeni
Mata Kuliah : Praktikum Sejarah
Dosen Pengampu : Piki Setri Pernantah, M.Pd.
Jurusan : Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau