Tim PPMT (Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu) Universitas Muhammadiyah Magelang di Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang mengadakan "Disverifikasi Produk Tempe" Senin (16/01). Kegiatan ini meliputi pemaparan mengenai disverifikasi produk dan inovasi produk tempe kemudian proses pembuaan tempe dari awal hingga akhir yang dilaksanakan di rumah Ibu Warsih Popoan.Warga Gantang Sawangan sebagian besar mengandalkan hidupnya dari hasil pertanian dan industri kecil, salah satunya tempe. Para pengusaha tempe di Desa Gantang mengeluhkan bagaimana pendapatan mereka yang semakin menurun karena harga kedelai juga ikut naik. Para pelaku usaha mengaku kesulitan menyiasati biaya produksi maupun jual. "Selama puluhan tahun menopang kebutuhan ekonomi keluarganya melalui usaha tempe ini.Â
Namun kali ini, dengan adanya program disverifikasi produk yang kita berikan seperti membuat kreasi tempe menjadi produk baru seperti kering tempe, nugget tempe, sempol tempe dan lain- lain", ungkap Ibu Warsih mitra di Dusun Popoan..Untuk meningkatkan nilai jual dan mengenalakan produk olahan tempe ke beberapa tempat, perlu adanya disverifikasi produk yang sesuai dengan pemasaran dan trend pada saat ini. Varian bahan yang digunakan untuk menambah kandungan nutrisi di dalam tempe. Contoh bahan vegetarian antara lain daun bawang, seledri, dan wortel. Vegetarian tersebut sangat banyak dijumpai di Indonesia.Terciptanya inovasi produk disverikasi produk olahan tempe tersebut membantu Ibu Warsih untuk membangun usaha dan untuk meningatkan pemasaran yang memiliki target yang dituju untuk mengembangkan usaha yaitu melakukan penjualan secara langsung bertemu dengan pembeli agar dapat menjadi promosi dari mulut ke mulut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!