Januari 2011 baru saja berlalu, kini sudah menginjak minggu kedua bulan Pebruari. Betapa waktu lewat dengan cepat sekali. Pada 4 Pebruari 2011 lalu, BI memutuskan kenaikan BI rate menjadi 6.75%, sedangkan tingkat inflasi di akhir tahun 2011 diprediksi bisa mencapai 6 persen, menurut Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/06/01/13504753/Prediksi.Inflasi.2011.Capai.6.Persen).
Para sahabat, saya kira Anda semua tahu bahwa biaya hidup, biaya tinggal dan biaya pendidikan semakin lama semakin melambung di negeri kita. Yang sudah memiliki tabungan saja merasa berat, apalagi yang tidak punya tabungan sama sekali. Nah, saya ingin mengingatkan saja alangkah baiknya jika Anda dapat membiasakan diri menabung sejak masih muda dan sejak masih bekerja at gunaau berbisnis guna keperluan masa depan, termasuk untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, menikah, pendidikan anak, modal usaha, pensiun ataupun rencana lain untuk meraih impian Anda. Banyak orang selalu berkata “Saya masih banyak keperluan, mudah-mudahan nanti ada sisanya, baru saya tabung.” Paradigma ini harus diganti, karena yang namanya keperluan, pasti tidak pernah bisa mencukupi. Paradigma yang perlu disadari dan dijalankan adalah, saya menabung guna menolong diri saya sendiri dikemudian hari. Saya pantas membayar diri saya dahulu atas hasil jerih payah yang saya peroleh selama sebulan, tidak melulu orang lain yakni pemilik salon atau baju di mall, pemilik restoran, pemilik PAM atau Telkom, dlsbnya. Bayangkan jika Anda masih bekerja, dan berkata tidak cukup untuk menabung, bagaimana jadinya jika suatu hari Anda memang tidak punya pekerjaan alias menganggur? Negara kita bukanlah seperti negera barat yang memiliki kesejahteraan sosial yang disubsidi oleh Pemerintah dan kita tidak bisa meminta untuk bergantung hidup kepada orang lain selama sisa umur hidup kita, bukan? Penundaan seperti ini sering berujung pada tidak pernah sempat menabung. Waktu terus berjalan, tanpa sadar sampailah kita pada masa untuk tinggal 'menyesal. Apakah hal seperti ini akan Anda biarkan terjadi dalam hidup Anda? Bagaimana caranya untuk memastikan bahwa aktivitas menabung kita akan memberikan hasil yang optimal? Berapa lama dan berapa besar tabungan yang perlu kita sisihkan untuk persiapan dana pendidikan, dana pensiun, dlsbnya? Semua tergantung pada harapan standar yang diinginkan serta disesuaikan dengan kemampuan Anda menabung pada saat kini, namun dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan sikon Anda. Yang pasti, pada saat kita menerima pendapatan rutin setiap bulan, kita harus alokasikan dahulu dana tabungan (minimal Rp.300.000,-, lebih besar tentunya lebih baik berkisar Rp.500.000-Rp.2juta/bulan), baru sisanya untuk membayar keperluan pengeluaran rutin bulanan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan belanja. Agar tabungan Anda dapat memperoleh hasil yang optimal, ada program cara cerdas menabung, namanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H