Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Cinta Bak Nasi Lemak Basi

22 Oktober 2017   22:37 Diperbarui: 22 Oktober 2017   22:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Kau tau artinya sebuah perasaan? Ya, sebuah perasaan yang menetap dalam rinainya yang indah. Yang bergelembung dan mengembang dengan sendirinya. Padahal kita sama-sama tahu. Tidak ada satu pun diantara kita yang meniup angin-angin cinta ke tiap relung hati."

Aku sengaja diam. Berharap tembakan peluru kata-katanya segera berhenti. Aneh memang tanggapanku. Karena bagiku rasanya basi. Benar-benar basi. Seperti nasi lemak yang ditinggal berbulan-bulan. Maka membayangkannya saja sudah membuat perut mual.

Seperti itulah cinta yang kurasakan saat ini. Hanya bualan kata-kata puitis yang konyol. Buat apa coba? Bukankah hati kadangkala tidak menyiratkan untaian kata?

Bukankah pembuktian cinta sejati belum ditunaikan? Lalu apa indahnya buaian kata cinta itu? Omong kosong. Aku tertipu kawan-kawan.

Sudahlah, daripada membingungkan pembaca, aku lebih memilih uraian singkat tentang cinta.

Maka jawabku atas gombalan sang perayu maut adalah seperti ini,

"Cinta akan jadi cinta dalam ikatan sah. Sebelum itu terjadi, maka hanya dongeng yang dibaca di siang bolong. Maka seperti itulah cinta menurutku. Titik."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun