Keberadaan hewan di bumi ini tentu saja sudah sejak lampau dan pastinya bumi yang di tempati hewan pertama kali tidak seperti ini bentuknya. Daratan masih sunyi dan mungkin bumi terlihat gersang tanpa adanya tumbuhan. Sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu bakteri merupakan organisme yang pertama kali muncul di bumi dan tepatnya di lautan. Bakteri yang ada lama kelamaan berkembang menjadi sel, yang mana sel itu sendiri memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang mampu bergerak, menopang, mencerna makanan, dan masih banyak lagi. Nah topik yang akan saya bahas kali ini mengenai ukuran sel hewan, sebelum menjawab topik tersebut, yuk simak pembahasan mengenai sel!
 Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Sel merupakan dasar penyusun dari seluruh organisme. Penemuan sel sendiri didasari ditemukannya mikroskop oleh Zacharias Jansen tahun 1590. Dengan ditemukannya mikroskop, pada tahun 1655, Robert Hooke dapat menemukan sebuah penjara atau rongga-rongga yang dibatasi dengan dinding tebal dalam sayatan tipis gabus pada batang tumbuhan yang kemudian dinamakan sel. Penemuan ini tidak berhenti begitu saja, ambisi ahli botani Jerman Matthias Jacob Scheleiden dan rekannya ahli zoologi Jerman Theodor Schwann juga membuahkan hasil yaitu pengertian bahwa sel hidup itu bukan kamar kosong melaikan berisi sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup. Mereka juga menyatakan bahwa sel yang berkumpul dan menjalakan tugas bersama membentuk jaringan, jaringan yang berkumpul dan menjalankan tugas bersama membentuk organ, dan organ yang berkumpul dan menjalankan tugas bersama membentuk sistem organ.
Beberapa penggagas teori sel lainnya adalah :
- Felix Dujardin : menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat dalam sel hidup.
- Max Schultze : menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional terkecil makhluk hidup
- Rudhlof Virchow : menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya
- Robert Brown : menyatakan bahwa nukleus berperan penting karena mengatur segala aktivitas sel
- Johanes Purkinye : menyebut isi sel dengan proplasma (zat yang peryama kali dibentuk). Propalasma membedakan antara bagian yang hidup dengan dinding sel yang mati. Bagian ini terdiri dari dua tipe, satu tipe yang lebih kental dan lebih gelap dari keadaan sekitarnya disebut nukleus, sedangkan tipe yang lain tampak lebih cair atau bersifat koloid disebut sitoplasma.
Dari semua gagasan teori sel diatas disimpulkan bahwa
- Sel merupakan unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup
- Sel yang ada saat ini berasal dari sel sebelumnya
- Sel merupakan unit fungsional
- Sel merupakan unit hereditas
- Sel merupakan dasar dari seluruh makhluk hidup
Sel dapat dibedakan menjadi sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel hewan sendiri merupakan sel eukariotik. Apa sih sel eukariotik dan sel prokariotik itu? Sel eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Pada daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik. Sel eukariotik umumnya berdiameter 10-100. Sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan metri genetik di inti sel dengan bagian sel lalinnya. Materi genetik (DNA) pada sel prokariotik tampak terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut nukleoid. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (plasmid), sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein, membran plasma yang membatasi sel, serta dinding sel yang terdapat di sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel. Sel prokariotik umumnya berdiameter 0,1-1,0
Sel juga dapat dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Ciri-ciri dari sel hidup adalah adanya aktivitas sel di dalam ruangan sel tersebut sebaliknya sel mati, di dalam sel mati yang dapat kita jumpai adalah kosong karena seperti namana "mati" berarti sudah tidak terjadi aktivitas apapun di dalam sel itu.
Jika dibahas lebih lanjut, sel hewan sendiri memiliki perbedaan yang cukup kontras dengan sel tumbuhan. Â Perbedaannya dapat kita jumpai dengan melihat ada tidaknya plastida/kloroplas, dinding sel, lisosom, sentrosom, peroksisom, atau ukuran vakuola. Nah karena tpik di sini adalah mengenai sel hewan, maka kita akan membahas bagian-bagian dari sel hewan itu sendiri. Sel hewan terdiri dari membran plasma, mitokondira, lisosom, peroksisom, sentrosom, nukleus, badan golgi, retikulum endoplasma, ribosom, sitoplasma, vakuola, dan sitoskeleton.
Membran plasma adalah lapisan tipis yang membatasi sel dengan lingkungannya. Fungsi dari membran sel ini adalah melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya zat, dan sebagai reseptor. Membran sel tersusun atas fofsolipid, protein perifer, dan glikoprotein.
Mitokondria atau mesosom adalah organel sel berbentuk silinder dan diselubungi oleh dua membran. Membran tersebut berbentuk krista. Fungsinya sebagai penghasil energi yang menghasilkan ATP dan memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Lisosom adalah organel kecil yang berbentuk seperti kantok atau vesikel yang diselubungi oleh membran tunggal. Lisosom dibuat di RE kasar kemudian ditransfer dan diproses lebih lanjut di badan golgi. Fungsinya berperan pada autolisis (penghancuran diri sendiri dengan membebaskan isi lisosom ke sel), autofagi (penghancuran struktur yang tidak dikehendaki), fagositosis (pembebasan enzim keluar sel), dan melakukan pencernaan intrasel.
Peroksisom adalah organel yang menyerupai kantong berbentuk agak bulat, mengandung butiran kristal, dan diselubungi membran tunggal. Peroksisom terbentuk melalui penggabungan protein dan lipid dalam sitosol. Peroksisom terdapat di hati sel hewan. Fungsinya menghasilkan enzim oksidase (memindahkan hidrogen dari suatu substrat agar dapat bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan hidrogen peroksida) dan enzim katalase (mengubah hidrogen peroksida yang sifatnya racun menjadi air dan oksigen).
Sentrosom adalah organel tempat tumbuhnya mikrotubula yang terletak di dekat nukleus. Dalam sentrosom terdapat satu pasang sentriol. Sentriol berbentuk silinder dan tersusun dari 9 pasang triplet mikrotubula. Sentriol dapat bereplikasi dan membentuk benang-benang spindel yang akan mengikat dan menarik kromatid ke arah kutub yang berlawanan pada tahap anafase saat pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis. Pembelahan meiosis berfungsi saat pembentukan sel gamet. Sedangkan pembelahan mitosis berfungsi untuk pertumbuhan makhluk hidup, mengganti sel-sel yang rusak, sel mati, atau sel yang sudah lanjut usia. Pembelahan mitosis banyak terjadi pada sel-sel embrional atau jaringan yang masih muda, seperti pada ujung akar dan ujung batang.
Nukleus adalah bagian terpenting dalam sel. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, nukleous, dan benang-benang kromatin. Saat sel membelah, benang kromatin memendek, menebal, dan membentuk yang namanya kromosom. Fungsi nukleus yaitu tempat mRNA yang merupakan pusat dari terjadinya sintesis protein, tempat replikasi DNA, dan mengendalikan proses metabolisme sel.
Badan golgi merupakan tumpukan kantong membran pipih sisterna dan vesikula. Badan golgi berperan sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel. RE kasar melalui vesikula transpor akan mengirimkan materi yang akan diterima oleh badan golgi. Materi tersebut akan dimodifikasi, disimpan, dan dikirim ke permukaan sel atau untuk tujuan lain. jadi, fungsi badan golgi adalah membentuk membran sel, membentuk kantong vesikula pada sel kelenjar sekresi, tempat sintesis protein.
Retikulum endoplasma merupakan membran berbentuk labirin yang berhubungan dengan selubung inti sel. Retikulum endoplasma tersusun dari jaring-jaring tubula dan gelembung membran sisterna. Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Cara membedakannya dengan melihat apakah permukaan retikulum endoplasma tersebut ditempeli dengan ribosom atau tidak. Retikulum endoplasma yang ditempeli ribosom merupakan retikulum endoplasma kasar. Fungsi retikulum endoplasma kasar adalah membuat protein dibawah perintah mRNA (nukleus). Protein yang dibuat oleh retikulum endoplasma kasar biasanya diekspor ke luar sel menggunakan vesikula sekretori, contohnya adalah enzim yang biasa diekspor. Sebaliknya retikulum endoplasma yang tidak ditempeli oleh ribosom merupakan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma halus beperan dalam metabolisme karbohidrat dan menetralisir racun.
Ribosom berbentuk butiran kecil. Sel-sel tertentu dengan laju sintesis protein yang tinggi akan memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom dapat dibedakan menjadi ribosom bebas dan terikat. Ribosom bebas tersuspensi di dalam sitosol dan menyintesis protein ynag akan berfungsi dalam sitosol. Ribosom terikat menempel padaretikulum endoplasma. Ribosom terikat ini menyintesis protein yang akan dimasukkan ke dalam membran RE. Sintesis protein sendiri adalah proses pencetakan protein di dalam sel. Sintesis protein bertujuan untuk pembentukan sifat struktural, fungsional, serta reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sel. Dengan kata lain ribosom  menghasilkan protein untuk internal sel contoh bila lisosom rusak maka akan dibenarkan dengan protein dari ribosom.
Sitoplasma merupakan cairan sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel. Fungsi sitoplasma yaitu tempat organel sel dan sitosekelton, tempat berlangsungnya reaksi kimia, dan menyimpan molekul-molekul organik seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Sitoskeleton adalah kerangka sel yang kuat dan lentur , berupa jalinan serabut yang tersebar di seluruh sitoplasma. Fungsi sitoskeleton untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel serta berperan sebagai tempat tertambatnya bebrapa organel sel. Berdasarkan ukurannya sitoskeleton dibedakan menjadi
Mikrotubula
Mikrotubula berbentuk seperti batang lurus yang berongga. Fungsi mirkotubula yaitu memberi bentuk sel , berperan dalam pemisahan kromosom ke arah kutub yang berlawanan saat pembelahan sel , misalnya vesikula sekretori dari badan golgi bergerak ke membran plasma , dan sebagai jalur pergerakan organel sel yang memiliki molekul motor.
Mikrofilamen
Mikrofilamen berbentuk padat dan terdiri atas rantai ganda  dari subnuit aktin yang terlilit. Fungsi mikrofilamen yaitu jika bergabung dengan protein lain akan membentuk jalinan tiga dimensi yang menyokong bentuk sel, menyebabkan lapisan sitoplasma luar memiliki kekentalan semipadat, membentuk alur pembelahan sel, membentuk alur mikrovili (penonjolan halus yang memperluas permukaan sel), dan membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang lebih tebal untuk kontraksi sel otot.
Filamen intermediet
Filamen intermediet adalah serabut protein yang emnggulung seperti kabel dan lebih tebal dari mikrofilamen. Filamen intermediet tersusun dari subnuit protein yang disebut keratin dan bersifat lebih permanen. Fungsi filamen intermediet adalah memperkuat bentuk sel, menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu, tempat bertautnya nukleus, dan membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung nukleus.
Nah, sekarang kita sudah mengerti bukan? Itu tadi sedikit penjelasan mengenai sel. Pada artikel kali ini saya akan menjawab essay yang berbunyi "APAKAH SEL GAJAH LEBIH BESAR DARI SEL TIKUS?".
Berat dari seekor bayi gajah yang baru saja lahir adalah antara 75 - 115 kg, dengan tinggi bahu 'hanya' 100 cm.Ketika dewasa, berat seekor gajah adalah antara 3000 - 5000 kg, dengan tinggi mencapai 2.5 m. Mungkin karena ini pula lah seekor gajah tidak mampu untuk melompat. Meskipun demikian, seekor gajah dapat berlari dengan kecepatan mencapai 20 mil per jam. Untuk ukuran hewan raksasa, ternyata seekor gajah hanya membutuhkan waktu 4 jam untuk tidur setiap malamnya. Gajah memiliki jantung yang besar, dengan berat berkisar antara 12 hingga 21 kg dan berdetak hanya sekitar 35 kali per menit.
Klasifikasi Gajah
The taxonomy of elephants, according to the Integrated Taxonomic Information System (ITIS), is:
Kingdom: Animalia
Subkingdom: Bilateria
Infrakingdom: Deuterostomia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Infraphylum: Gnathostomata
Superclass: Tetrapoda
Class: Mammalia
Subclass: Theria
Infraclass: Eutheria
Order: Proboscidea
Family: Elephantidae
Genera & species: Loxodonta africana(African savannah elephant), Loxodonta cyclotis(African forest elephant), Elephas maximus (Asian elephant)
Subspecies: ITIS recognizes:
- Elephas maximus indicus (Indian elephant)
- Elephas maximus maximus (Sri Lankan elephant)
- Elephas maximus sumatranus (Sumatran elephant)