Mohon tunggu...
Yemima Lintang
Yemima Lintang Mohon Tunggu... -

Kata tak pernah jadi sempurna tanpa rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menipu pagi

17 Juli 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di luar sedang tak hujan,
padahal itu yang kutunggu sedari pagi.

Hari ini memang tak seperti hari biasanya.
Ada bias semu dari jendela kamar,
mengisyaratkan hujan akan datang walau tak kunjung

Rasanya, hujan memang sedang menipu pagi.
Memberi harapan, sekadar harapan,
lalu pergi.

Jauh di sana, hujan membawa asa-asa
dan menebarnya di pagi-pagi yang lain.

Hari ini memang tak seperti hari biasanya,
di luar masih saja belum hujan.

11.15, 17 Mei '13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun