Mohon tunggu...
Yemima Lintang
Yemima Lintang Mohon Tunggu... -

Kata tak pernah jadi sempurna tanpa rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buku Seri Lawasan: Pit Onthel

10 Juni 2011   17:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buku ini merangkum ingatan tentang masa jaya sepeda onthel, mulai dari sejarah, merek-merek terkenal, iklan, hingga onderdil dan aksesorinya. Dikembangkan dari katalog yang pernah diterbitkan Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Pit Onthel tidak sekadar mengunjukkan informasi, namun juga kemasan yang apik dengan beragam gambar menarik. Paduan semua itu dengan puisi, cerita pengguna, dan cerita pendek memberi ruang bagi pembaca untuk menilik kembali keeksotisan sepeda onthel yang mulai terlupakan, sembari merasainya. Seri Lawasan mengoerei prihal fatsal-fatsal jang koeno-koeno dimana toean dan njonja bisa dapat mengenang pelbagai benda koeno melaloei padoean sedjarah, loekisan, tjeritera, dan potret jang menarik hati. Empat joedoel seri ini: Pit Onthel, Uang Kuno, Potret, Pranata Mangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun