Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi buataan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh berbagai sektor pekerjaan khususnya dalam sektor pariwisata.
Banyak orang, termasuk investor ternama Vinod Khosla, memperkirakan bahwa hingga 80% pekerjaan dapat dilakukan oleh AI, termasuk dalam sektor-sektor seperti kesehatan dan pertanian. McKinsey Global Institute memprediksi bahwa sekitar 11,8 juta pekerja di Amerika Serikat terancam kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi yang didukung oleh AI pada tahun 2030.
Lalu apakah beberapa pekerjaan di sektor pariwisata seperti tour guide akan tergantikan oleh AI?
Setelah memepertimbangkan berbagai aspek, saya berpendapat bahwa tour guide tidak hanya sulit digantikan oleh AI, tetapi juga peran mereka sangat krusial dalam menciptakan pengalaman wisata yang berkesan.
Kemajuan AI justru memudahkan pekerjaan dalam sektor pariwisata. Hal ini terutama dalam bidang promosi pemasaran dan promosi pelayanan pada wisatawan, serta keamanan dan pengelolaan pariwisata.
Interaksi manusia adalah jantung dari pengalaman wisata. Pemandu wisata tidak hanya memberikan informasi, mereka juga menciptakan hubungan dengan wisatawan. Sambutan hangat dan empati seorang pemandu dapat membuat perbedaan besar dalam pengalaman perjalanan. Seperti yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, interaksi antara satu wisatawan ke wisatawan lainnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. AI mungkin dapat menyampaikan fakta-fakta dasar, tetapi tidak bisa menggantikan kehangatan dan keaslian yang dibawa oleh pemandu manusia.
Dalam situasi darurat atau ketika terjadi perubahan mendadak dalam rencana perjalanan, kemampuan manusia untuk berpikir kreatif dan memberikan solusi yang sesuai sangat penting. AI tidak dapat menggantikan kemampuan manusia untuk menangani masalah dengan cara yang fleksibel dan responsive.
Seperti yang dijelaskan oleh Agustini Rahayu dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, AI dirancang untuk membantu manusia, bukan menggantikannya, karena kemampuan empati dan interaksi sosial manusia tidak dapat ditiru oleh mesin.
Oleh sebab itu, tour guide ( pemandu wisata ) tidak dapat digantikan oleh AI. Pemandu wisata mampu berinteraksi dengan wisatawan secara langsung, memahami perasaan dan keinginan wisatawan. Pemandu wisata dapat mudah beradaptasi dengan situasi baru, baik itu perubahan cuaca, permintaan khusus dari grup, atau kondisi lokal yang berubah. Â Â
Meskipun kemajuan teknologi AI menawarkan banyak kemudahan dalam industri pariwisata dari promosi pemasaran hingga pengelolaan pelayanan, peran tour guide tetap tak tergantikan. Dalam dunia yang semakin canggih, kita harus menghargai nilai interaksi manusia dan pengalaman unik yang hanya bisa diberikan oleh pemandu wisata. Mari kita dukung keberadaan pemandu wisata sebagai bagian penting dari industri pariwisata, karena pada akhirnya pengalaman perjalanan bukan hanya tentang tujuan, tetapi juga tentang orang-orang yang kita temui sepanjang perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H