Mohon tunggu...
YELLY FIOLITA
YELLY FIOLITA Mohon Tunggu... -

The secret of success is consistency of purpose

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Sih… Membuat Anak Berpikir Kritis, Kreatif dan Problem Solver???

4 Desember 2011   09:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak orang tua yang bertanya bagaimana sih, membuat anak berpikir kritis, kreatif, dan problem solver? Mungkin tulisan ini dapat menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebelumnya kita bahas dulu pengertian dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan problem solver.

Yang pertama, berpikir kritis merupakan kegiatan mempertimbangan beberapa faktor atas suatu pengambilan keputusan. Dan pengambilan keputusan tersebut haruslah dengan pemikiran yang matang. Mendidik anak berpikir kritis akan membantu anak untuk secara aktif membangun pertahanan diri terhadap serangan informasi di sekelilingnya. Kegiatan yang dapat dilakukan agar anak berpikir kritis, yaitu belajar dari observasi, belajar dari pengandaian (berangan- angan), belajar tentang kemungkinan- kemungkinan baru, belajar menemukan kesalahan lalu menganalisisnya seperti kegiatan pembelajaran dengan metode VCT pada kelas bawah dengan percontohan dan pada kelas atas dengan analisis nilai, dan melengkapi cerita ( jadi anak disuruh berpikir bagaimana penyelesaian dari cerita tersebut.

Yang kedua, berpikir kreatif adalah kemampuan menghasilkan suatu pekerjaan atau hasil karya yang baru dan bermanfaat. Kegiatan yang dapat dilakukan agar anak berpikir kreatif yaitu dengan membiarkan anak dengan bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. atau dapat dengan mencoba suruh anak menyelesaikan permainan puzzle dibantu oleh orang tua.

Yang ketiga, problem solver merupakan pemecahan masalah. Pemecahan masalah mengacu pada proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses berpikir yang sistematis dan cermat. Kegiatan yang dapat dilakukan agar anak menjadi problem solver yaitu dengan menyuruh anak menyelesaikan cerita, yang ada masalah di dalamnya. Tidak hanya itu penyelesaian masalah juga bukan hanya dalam cerita tetapi dalam kehidupan sehari- hari. Dengan mengajak anak berpikir kritis terhadap permasalahan itu juga merupakan problem solver.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun