Mohon tunggu...
YELLY FIOLITA
YELLY FIOLITA Mohon Tunggu... -

The secret of success is consistency of purpose

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bergeser ke yang Lebih Baik

6 November 2011   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bergeser ke yang lebih baik? Apa yang bergeser? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah teori pembelajaran. Kita tahu bahwa teori pembelajaran itu merupakan bagian dari pembelajaran atau dapat dikatakan bagian dari perencanaan pembelajaran. Mengapa disebut sebagai bagian dari rencana, karena seorang guru sebelum mengajar telah menentukan teori mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Teori yang bergeser banyak mengalami perubahan karena mencari yang terbaik. Misalnya saja teori behaviorisme, yang menekankan pada pemberian stimulus dan ditanggapi dengan respon. Jadi dalam teori ini menekankan keaktifan guru (teacher central), sebagai pemberi stimulus. Dan kemudian daqri stimulus itu lalu timbullah respon dari peserta didik. Kemudian dalam pergeserannya teori bergeser ke Active Learning (CBSA) yang lebih menekankan pada keaktifan peserta didik.

Yang kedua adalah teori keneksionisme, yang menekankan pada koneksi- koneksi stimulus-respon yang diperkuat dengan adanya penguatan. Dalam penguatan ada dua macam penguatan. Penguatan positif yaitu penguatan apabila diberikan peserta didik akan mengulangi perbuatan. Sedangkan penguatan negative yaitu penguatan yang apabila tidak diberikan maka perbuatan peserta didik tidak akan mengulanginya lagi.

Yang ketiga adalah teori kognitivisme, yang menekankan pada kemampuan intelektual peserta didik. Pada teori ini terlalu mementingkan kemampuan itelektuan peserta didik. Padahal, dalam kenyataannya kemampuan intelektual anak berbeda- berbeda. Sehingga peserta didik yang pintar semakin pintar, yang kurang semakin tertinggal.

Yang terakhir ialah teori konstruksionisme, yang menekankan pada pengalaman untuk membangun struktur pengetahuannya. Dalam teori ini pembelajaran tidak saklek pada pengajaran dikelas tatapi sudah mulai menggunakan internet untuk menambah pengetahuan selain dalam pembelajaran.

Pada hakikatnya semua teori,selalu menginginkan perubahan ke yang lebih baik dalam teorinya sendiri maupun prakteknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun