Itu Pak Marto, badannya mengeluarkan darah segar, kayak habis kena senjata tajam,” tuturnya. “Jadi Pak marto yang menjadi sumber masalah di desa ini, ternyata kekayaan Pak Parto dicari secara tidak halal, materi memang membutakan mata,” bisiknya lirih.
Meninggalnya Pak Marto membuat geger seisi kampung, Pak Marto yang sangat dihormati dan dermawan tersebut ternyata hanya baik depannya saja, dari belakang menikam warga desa tersebut. Apa yang dicari Pak Marto sudah tercapai dan kini sudah mendapat imbalannya. Kehidupan dan tindakan yang dilakukan Pak Marto dapat dijadikan contoh warga desa, segala sesuatu yang diperoleh secara tidak wajar akan mendatangkan kesenangan sesaat, akan tetapi, semua itu akan berakhir di ujung penderitaan yang tiada henti.
Sumber : pos metro balikpapan
http://www.indospiritual.com/artikel_kisah-tuyul-dan-babi-ngepet-curi-uang-warga-1199754332.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H