Mohon tunggu...
Bagus Pribandono
Bagus Pribandono Mohon Tunggu... Petani - petani gurem

Pekerja harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Tuyul dan Babi Ngepet Curi Uang Warga

6 Desember 2011   19:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu Pak Marto, badannya mengeluarkan darah segar, kayak habis kena senjata tajam,” tuturnya. “Jadi Pak marto yang menjadi sumber masalah di desa ini, ternyata kekayaan Pak Parto dicari secara tidak halal, materi memang membutakan mata,” bisiknya lirih.

Meninggalnya Pak Marto membuat geger seisi kampung, Pak Marto yang sangat dihormati dan dermawan tersebut ternyata hanya baik depannya saja, dari belakang menikam warga desa tersebut. Apa yang dicari Pak Marto sudah tercapai dan kini sudah mendapat imbalannya. Kehidupan dan tindakan yang dilakukan Pak Marto dapat dijadikan contoh warga desa, segala sesuatu yang diperoleh secara tidak wajar akan mendatangkan kesenangan sesaat, akan tetapi, semua itu akan berakhir di ujung penderitaan yang tiada henti.

Sumber : pos metro balikpapan

http://www.indospiritual.com/artikel_kisah-tuyul-dan-babi-ngepet-curi-uang-warga-1199754332.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun