Mohon tunggu...
Yeliena Salsabila
Yeliena Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - UINSA

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran-Aliran Islam yang Tidak Sesuai dengan Ajaran Rasulullah

18 Desember 2021   09:55 Diperbarui: 18 Desember 2021   10:12 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aliran adalah suatu ajaran yang dibawa oleh suatu kelompok atau kaum  yang berada dibawah pimpinan seseorang yang mana ajaran tersebut akan disebarkan kepada masyarakat supaya bergabung dengan aliran yang mereka anut. Adanya aliran tersebut dimulai sejak wafatnya Rasulullah dan mulai tampak pada saat perang siffin yang terjadi pada 37 H.

Aliran -- aliran tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.  Aliran di Indonesia yang mempunyai banyak pengikut saat ini adalah Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama.

Diluar itu semua, banyak bermunculan aliran -- aliran agama Islam dengan ajaran yang tidak sesuai dengan tuntutan Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah.


Aliran tersebut diantaranya :
1.Ahmadiyah, para pengikutnya mempercayai bahwa pemimpin mereka yaitu Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi setelah Rasulullah, Imam Mahdi Al-Masih yang datang pada saat hari kiamat

2.LDII, mereka menganggap orang Islam diluar ajaran mereka adalah kafir dan najis, tak terkecuali keluarga sendiri

3.Syiah, aliran ini meyakini bahwa Rasulullah menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam setelahnya. Mereka bahkan menolak kepemimpinan tiga khalifah pertama, yaitu Abu Bakar As-shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.

Terlepas dari itu semua, tanpa kita sadari masih terdapat banyak aliran yang ajarannya menyimpang dari Al-Qur'an dan Hadits di sekitar kita tanpa kita sadari. Aliran tersebut mungkin saja masih aktif beroperasi di daerah terpencil seperti di pelosok desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun