Kuda lumping sering disebut jaran kepang adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang menampilkan penari yang menggunakan anyaman bambu berbentuk kuda. Tarian ini diiringi dengan musik gamelan yang menghentak, menciptakan suasana yang magis dan memukau penonton.
 Kepala Desa Pulosari, Bapak Sutarno mengatakan, "Tradisi kuda lumping ini sangat penting bagi kita. Ini adalah identitas budaya kita dan cara untuk mempererat persatuan warga."
Masyarakat sangat antusias mengikuti acara ini, terlihat dari ramainya penonton yang hadir dan partisipasi aktif mereka dalam setiap rangkaian acara. Para penonton tidak hanya berasal dari Desa Pulosari, tetapi juga dari desa-desa sekitar.
Dengan suksesnya penyelenggaraan tradisi kuda lumping tahun ini, Desa Pulosari berharap tradisi ini akan terus dilestarikan dan menjadi daya tarik wisata budaya yang dapat meningkatkan perekonomian desa. Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan budaya seperti ini agar tetap hidup dan berkembang di tengah modernisasi zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H