Kekayaan dan kekuatan AS terlihat jelas dalam perang Gaza, menjadi kontributor salah satu terbesar bagi kedua pihak Israel dan Palestina. Namun bantuan tersebut tentu tidak tanpa imbalan atau persetujuan. Bagi Israel, AS membantunya karena menjadi teman lama dalam segi bisnis. Lalu AS, membantu pihak Palestina untuk menunjukkan bahwa AS mendukung dan menegakkan HAM. Namun saja belakangan ini, regulasi dan aksi Israel mulai melanggar HAM berat dalam perang Gaza ini.
Menurut UN, sekitar 100 truk per hari dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga seperti makanan, minuman, obat dan bahan bakar. Namun, belakangan ini Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan bahwa "Tidak akan ada listrik, makanan dan bahan bakar yang boleh masuk ke dalam Gaza. Justifikasi Menteri Israel adalah karena "Israel melawan manusia binatang". Tidak berhenti disitu, Israel juga menargetkan lahan pertanian, pabrik makanan, serta toko makanan. Sebagai akibat, warga Palestina mulai krisis makanan dan banyak yang mengalami kelaparan.
Metode sinis ini mungkin akan diterima pada zaman dahulu dimana konsep hak dan moral belum berkembang. Namun sekarang manusia telah berkembang dan telah membuat konsep HAM serta Geneva Convention untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Sebagai akibat, AS walau menjadi pendukung terbesar Israel, juga tidak setuju dengan metode - metode seperti ini. Pada 13 Oktober, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengirim surat pada Gallant, mengancam jika dia tidak mengatasi pelanggaran kemanusiaan tersebut dalam jangka waktu 30 hari, AS tidak akan menjual senjata lagi kepada Israel. Lloyd Austin juga menambahkan bahwa Israel harus memperbolehkan setidaknya 350 truk penuh makanan dan kebutuhan pokok lain untuk diperbolehkan masuk ke dalam wilayah Gaza.
Untuk sementara situasi ini masih belum terselesaikan, menurut laporan dari UN pada Jumat, 1 November 2024, jumlah truk yang masuk masih jauh dibawah minimum 350. Kelambanan tersebut, mengakibatkan Israel diberi nilai "gagal" oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller. Gagal dalam arti ketidakmampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan memberi hak dasar bagi warga Palestina.
Untuk sementara kondisi warga Palestina masih dalam penderitaan karena kekurangan bahan pokok makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Lalu, bagi pihak Israel, mereka masih sisa 5 hari untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan kegagalannya akan mengakibatkan kehilangan bantuan dari AS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H