Mohon tunggu...
Yehezkiel Kimley
Yehezkiel Kimley Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar dengan hobi otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Humoris, Sosok Bahan Humor

19 Mei 2023   16:38 Diperbarui: 19 Mei 2023   16:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman sekarang, kami dapat melihat banyaknya pemimpin yang humoris, dimana pemimpin tersebut akan memimpin dan sekaligus membuat lelucon. Dengan itu tujuannya adalah untuk membuat pekerjanya atau pengikutnya santai dan tidak tegang. Namun walaupun itu, pemimpin humoris menurut saya tidak ideal.

Pemimpin bersifat humoris merupakan sosok yang tidak ideal. Walaupun pemimpin humoris akan lebih seru, dibandingkan pemimpin biasa. Namun dalam bekerja atau berkegiatan, keseruan tidak penting. Dalam mengerjakan sesuatu, hasil dan cara kerja harus diprioritaskan dibandingkan keseruan. Dimana dengan pemimpin humoris, suasananya akan susah untuk fokus dan serius.

Dengan ketidakfokusan dan ketidakseriusan dari pekerja atau pengikut, organisasi atau kelompoknnya akan cepat tumbang. Hal ini karena dengan pemimpin yang santai maka hasilnya akan kurang baik dan maksimal. Dimana hasil kurang maksimalnya disebabkan oleh pemimpinnya yang bersifat humoris.

Pemimpin harus menjadi sosok yang bertugas untuk memimpin orang-orangnya dengan tegas dan otoritas. Hal ini agar pemimpin dapat dihormati dan bisa menjadi sosok ideal bagi pengikutnya. Namun jika seorang pemimpin humoris, maka perkataanya akan dianggap kurang penting dan dapat diremehkan oleh pengikutnya. Selain itu pemimpin humoris sikapnya akan lebih santai, dimana seorang pemimpin seharusnya tegas.

Dalam artikel informasi yang menarik dalam artikel adalah bahwa walaupun Gus Dur presiden, dia dapat mencampurkan pidatonya dengan teks anekdot. Teks anekdot adalah teks yang bersifat lucu dan juga mengkritik secara halus. Contoh teks anekdot adalah:

Udin dan Idin menonton televisi di rumah. Saat menonton mereka melihat kasus pencurian satu roti, pelakunya dipenjara 5 tahun. Udin mengatakan " Loh para koruptor dipenjara setahun ini kenapa curi roti 5 tahun?". Idin menjawab "Kan karena pencuri rotinya adalah manusia, dimana koruptor biasanya tikus jadi hukumannya lebih bentar". Sesudah itu terdengar cekikikan. 

Dalam contoh teks anekdot tersebut dapat dilihat aspek humornya saat mengatakan bahwa koruptor adalah tikus. Selain itu mengkritisi bahwa koruptor hukumannya kurang berat. Tujuan dominan teks anekdot adalah untuk mengkritik secara halus dengan mengundang tawaan. Pada zaman sekarang, jika seseorang saling menkritik akan mendapat respons yang negatif oleh banyak orang, baik kritik yang bagus ataupun tidak. Karena itu dengan teks anekdot dapat mengkritik secara halus, sehingga tidak terlalu kontroversial, dapat menghibur dan mengundang tawaan dari para orang. Jadi teks anekdot adalah cara untuk mengkritik sesuatu secara halus dan sekaligus menghibur orang.

Kesimpulan dari artikel ini adalah, bahwa pemimpin humoris tidak selalu baik. Dikarenakan pemimpin humoris biasanya berbicara melalui bentuk teks anekdot Dapat dilihat dari teks anekdot bahwa biasanya tujuan utama adalah untuk memberi humor dan kritik. Jika pemimpin tujuannya memberi humor dan kritik maka akan susah dianggap serius dan akan cepat untuk gagal. (RXS/32)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun