Mohon tunggu...
Y. H. Yogaswara
Y. H. Yogaswara Mohon Tunggu... Tentara - Belajar Tambah Ajar

Peneliti dan Lektor Teknologi Pertahanan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahli Teknologi Pertahanan

10 Desember 2023   14:42 Diperbarui: 10 Desember 2023   14:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggaran pertahanan tahun 2024 sebesar Rp135,44 triliun, peringkat kedua setelah PUPR. Kata Menkeu, kenaikan anggaran pertahanan untuk meningkatkan perangkat keras militer sebagai respon terhadap perkembangan geopolitik dalam skala global. Kita semua tahu, perangkat keras yang dimaksud memiliki ciri bobot teknologi yang tinggi dimana Indonesia belum mampu mandiri.

Dalam perjalanan panjang Bandung-Lumajang-Malang minggu ini, berputar pertanyaan di kepala saya, "Kok kemandirian teknologi pertahanan ini nggak beres-beres sih? Bukannya anggaran pertahanan selalu bertengger tiga besar dalam APBN? Dimanakah konsep besar yang menunjukan fase-fase yang terukur untuk bisa mandiri? Mengapa setiap kebijakan cenderung untuk solusi jangka pendek dan pragmatis?" Pertanyaan terus berulang dan berputar, namun keukeuh tidak ada jawaban.

Ternyata, titik terangnya adalah "jangan pikirkan sendiri". Sayangnya Indonesia tidak memiliki wadah yang berfungsi sebagai melting pot bagi orang-orang yang kompeten untuk memikirkan teknologi pertahanan. Para teknokrat pertahanan ini seharusnya berhimpun secara formal untuk bersama-sama bertukar pikiran dan adu gagasan. Setiap kebijakan teknologi pertahanan akan benar-benar diuji berbasis ilmu pengetahuan. Para teknokrat tentu saja sudah mahfum, ilmu pengetahuan adalah sumberdaya untuk inovasi. Karena bagaimana mungkin bisa inovatif jika kebijakan tidak pernah diuji oleh ilmu pengetahuan?

Sudah saatnya kita memiliki Perhimpunan Ahli Teknologi Pertahanan Indonesia (PATPI) atau apapun namanya. PATPI adalah organisasi profesi yang menghimpun para teknokrat yang berprofesi sebagai perencana, akademisi, peneliti, pengembang, produsen, hingga pengguna teknologi pertahanan. Sebagai melting pot, PAPTI menghimpun seluruh kompetensi dalam berbagai Klaster Keahlian. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) diselenggarkan rutin dengan berbagai agenda, mulai dari Musyawarah Besar untuk membangun organisasi hingga Konferensi Klaster Keahlian sebagai sarana diseminasi teknologi.

Saya membayangkan PATPI dapat menjadi salah satu solusi dari kebuntuan dari semua pertanyaan saya. Kemudian suatu hari, PATPI sudah berdiri dengan resmi dan rutin menyelenggarakan PIT. Saya selalu siap mendukung dan berkontribusi walaupun jadi seksi publikasi.

Salah satu tema besar yang harus segera dibahas adalah sumber disrupsi terbesar teknologi pertahanan saat ini, yaitu Sistem Nirawak atau Unmanned Systems. Untuk tahun depan, draft poster Call for Paper sudah saya buat seperti gambar ini.

Mohon koreksi sebelum dipublikasi.
Cheers ^^~

DISCLAIMER
- Saya pribadi memilih menggunakan istilah NIRAWAK untuk menerjemahkan UNMANNED. Istilah Nirawak lebih Indonesia dibandingkan istilah Tanpa Awak atau Tak Berawak.
- Semoga para pendukung beneran mau jadi sponsor.
- Logo dibuat menggunakan LogoAI(dot)com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun