Jagung merupakan salah satu tanaman pertanian yang sangat penting dalam perekonomian global dan nasional, karena merupakan sumber pangan masyarakat baik berupa pangan, pakan ternak maupun bahan baku lainnya. Berdasarkan perkiraan data produksi jagung pada tahun 2020-2024 akan terus tumbuh sebesar 0,94-0,97 persen per tahun. [2].
Harga pupuk anorganik yang terus meningkat memaksa petani mencari alternatif lain sebagai sumber makanan (unsur hara) bagi tanaman. Konsep dasar pertanian organik adalah suatu metode menanam tanaman yang menghindari atau meminimalkan penggunaan senyawa kimia sintetik (pupuk, pestisida dan zat pengatur tumbuh) [3]
Sistem pertanian organik dilaksanakan seefisien mungkin melalui penggunaan pergiliran tanaman, sisa tanaman, pupuk kandang (kotoran hewan), kacang-kacangan, pupuk hijau, sampah organik dari luar pertanian, pupuk mineral organik dan pengendalian hama, meningkatkan produktivitas dan pasokan tanah. unsur hara bagi tanaman [5]
Yuk mengenal BiosakaÂ
Biosaka berasal dari dua suku kata yaitu Bio yang artinya hayati/hidup dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam. Pemanfaatan biosaka bagi petani jagung dapat mendukung pengembangan pertanian organik. Biosaka merupakan campuran bahan alami yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman jagung dan meningkatkan produksi jagung.
Biosaka disebut sebagai elisitor dari ilmu epigenetik. Biosaka merupakan sistem teknologi terbarukan dalam pengembangan pertanian organik modern yang lahir sebagai bioteknologi yang ditemukan oleh petani kreatif asal Blitar, yaitu Muhammad Ansar sejak tahun 2006.[4]
Biosaka sebagai ramuan dari bahan alami sekitar yang dapat memacu pertumbuhan tanaman jagung dan meningkatkan produksi mendapat apresiasi dari banyak petani. Biosaka berperan sebagai elysitor bagi tanaman jagung untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus karena mengandung hormon spora dan bakteri yang tinggi. Elisitor yang berfungsi untuk memicu, merangsang dan memberi signal kepada tanaman jagung agar sel selnya dapat bekerja dengan baik.
Tanaman yang digunakan lebih banyak memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar areal sawah/ladang. Dan tidak jarang, tanaman yang digunakan tersebut biasanya oleh sebagian besar petani dianggap sebagai gulma yang harus dibersihkan/tidak bermanfaat.
Yuk simak langkah-langkah pembuatan Biosaka serta pengaplikasiannya
Menurut penemunya, Muhamad Ansar, minimal 5 jenis tanaman (tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata.