Afrika, Benua yang besar dengan berjuta keindahan alamnya yang membentang luas di seperlima daratan bumi ini. Terkenal akan luasnya gurun sahara dengan tumpukan-tumpukan pasir yang membentuk layaknya bukit, Â serta menjulang tingginya gunung Kilimanjaro sebagai tempat pendakian yang ekstrim bagi para pecinta alam. Namun, curah hujan yang rendah di Afrika yang menjadi salah satu penyebab penduduknya banyak yang mengalami kelaparan, kehausan dan kekurangan air bersih. Banyak dari mereka yang terjangkit penyakit kolera akibat daerah yang tandus tidak adanya air bersih, anak-anak Afrika yang mengalami gizi buruk akibat kelaparan yang berkepanjangan. Terkhusus di negara Somalia, Nigeria, Yaman dan Sudan Selatan yang sekarang ini bertahan di antara hidup atau mati mereka tanpa pangan pokok yang mencukupi. Lebih dari 20 juta jiwa penduduk di keempat negara tersebut yang harus meregang nyawa akibat menahan akan laparnya perut. Di Somalia, 1 orang tewas setiap 26 menit, 70.000 anak kekurangan gizi, 55.000 penduduk berpotensi terkena penyakit kolera. Di Yaman, 1 anak meninggal setiap 10 menit, 2,2 juta anak mengalami malnutrisi, 14 juta penduduk yang rawan akan pangan. Di Nigeria ada sekitar 2.300 anak meninggal dunia setiap harinya, 244.000 anak kekurangan gizi tambah lagi di Sudan Selatan banyak penduduknya yang mengungsi akibat konflik yang tak usai di negara tersebut. Tentu, dengan banyaknya korban ini bukan sesuatu hal yang kecil, ini merupakan suatu bencana besar yang dialamai oleh saudara-saudara kita disana
Penyebab dari tercekiknya akan penderitaan penduduk disana karena satu, yaitu KELAPARAN. Beruntung dan bersyukurlah kalian yang setiap hari mendapatkan makanan yang cukup bahkan dapat dibilang mewah hanya sekedar mengisi kekosongan perut. Beruntung dan bersyukurlah kalian yang dapat meneguk segelas air putih bersih higienis dari dalam kulkas kalian. Berbanding terbalik dengan saudara-saudara jauh kita yang berada di Somalia, Nigeria, Yaman dan Sudan Selatan yang setiap harinya bertahan melawan kelaparan serta  menahan akan dahaga. Akan terasa malu rasanya ketika kita makan tapi masih tersisa sesuap nasi atau secubit roti bahkan sehirup kopi yang kita tinggalkan begitu saja dan tidak menghabiskannya.
Sarapan pagi yang menyisakan = Meninggalnya 1 anak Somalia. Itulah realitanya sekarang.Â
Beruntung dan Bersyukurlah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H