Apa yang terlintas di benak kalian setelah mendengar kata keadilan ? Apakah di Indonesia yang katanya negara hukum sudah menjalankan arti sebuah keadilan itu sendiri? Agaknya sangat sulit untuk menegakkan keadilan di negeri ini. Seakan menuang secawan air di lautan, perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia terdahulu yang merebut kemerdekaan dengan memperjuangkan sampai bersimbah darah seolah tidak berarti jika melihat dari keadaan Indonesia saat ini yang krisis keadilan.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang demokratis dan juga negara hukum yang memberantas semua ketidakadilan. Namun, bagaimana kenyataannya?
memang terkadang ekspektasi yang dipikirkan tidak sesuai dengan realita di lapangan.
Seharusnya, Para pemimpin yang mempunyai kuasa di negeri ini lebih memaknai arti keadilan itu sendiri yaitu dengan cara menghargai orang-orang yang menuntut ketidakadilan di jakur hukum yang dapat merugikan negara baik moril ataupun materil. Bukan malah melindungi yang dituntut karena mempunyai jabatan seolah takut untuk menghakimi mereka dengan alasan kepentingan kelompok tertentu. Perlu adanya tindakan tegas bagi para penguasa untuk segera menindaklanjuti proses sebuah ketidakadilan sampai tuntas. Karena dengan cara ini bagi kita seluruh rakyat Indonesia untuk menghargai makna dari kandungan Pancasila terutama sila ke-5.
dalam Islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa “Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman”
Sesuai dengan sabda Rasul, apakah itu telah terlaksana? Apakah para penguasa di negeri ini jika menemukan kemungkaran telah menuntaskan ketidakadilan tanpa pandang bulu? mungkin kalian akan menjawab tidak, terus sebenarnya dimana letak keadilan di negeri tercinta ini?
Hanya kita yang mampu untuk menjawabnya. Sebagai generasi muda, hanya kita yang mampu untuk memperbaiki dan mengembalikan arti sebuah keadilan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H