Armiadi sendiri masih menaruh harapan bahwa apa yang terjadi saat ini terhadap komoditi unggulan asal gayo itu, hanya merupakan permainan pasar untuk mencoba menjatuhkan harga kopi gayo.
"Ada isu lain apakah ini perang dagang antara Amerika dan Eropa. Karena glyphosate adalah produk dari Mosanto, Mosanto adalah milik Amerika. Apakah karena produknya mencemari makanan lalu tidak diterima oleh Eropa," katanya.
Bantahan lainnya datang dari Bupati Gayo Lues H Muhammad Amru. Bupati memastikan Kopi Arabika khususnya asal Pantan Cuaca tidak tercemar pestisida, karena dikelola dengan sistem organik. Sebab sebelumnya petani kopi di Pantan Cuaca telah mendapat bimbingan dari USAID Lestari dan Dinas Pertanian Gayo Lues, cara untuk meningkatan produksi komiditi kopi secara organik (orbitdigitaldaily.com).
Sementara Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi mengatakan, "Bisa jadi ini ada permainan pedagang. Ada yang melakukan blanding, ada pedagang yang mencampur kopi Gayo dengan kopi yang kualitasnya tidak sebaik kopi Gayo. Sehingga, kesanya kopi Gayo itu kualitasnya  kurang bagus," sebut Tgk. Syarkawi, Bupati Bener Meriah.
Untuk mengatasi isu kopi gayo yang tercemar bahan kimia ini, tidak cukup hanya dengan argumen-argumen semu, saling klaim dan tuduhan yang tidak bisa dibuktikan secara ilmu pengetahuan yang dapat memperbaiki keadaan.
Untuk itu sudah saatnya, kini diperlukan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah yang bertugas menyediakan Laboratorium Pengujian yang terakreditasi, melakukan uji mutu & residu, pelatihan Inspektur, pelatihan PPNS, mensosialisasikan standar (batas maksimum residu (BMR), sosialisasi Standar Baku Penanganan Produk Segar yang baik, monitoring berkala, pembinaan penerapan standar penanganan produk segar yang baik, pembinaan untuk menghasilkan produk yang aman (< BMR), melakukan inspeksi keamanan pangan dan melakukan penyidikan keamanan pangan di daerah.
Semoga kopi Gayo (Gayo coffee)Â tetap menjadi Kopi Terbaik di Dunia. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H