Kawasan Wisata Pantai Pulau Rukui terletak di Kampung (desa_red) Alur Nunang Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Pesona keindahan pantainya masih sangat alami, deburan ombak selat malaka dan dipagari hutan mangrove yang masih hijau membuat pengunjung betah.Â
Lokasi wisata Pantai Pulau Rukui ini dapat ditempuh sekitar 45 menit perjalanan darat dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Tamiang, Karang Baru yang disertai arah penunjuk jalan yang lengkap sampai ke lokasi. Pokoknya yakin dech?, anda tidak akan kesasar.
Perjalanan dengan kenderaan bermotor baik roda dua ataupun empat dapat anda tempuh sampai ke pinggir pantai walaupun harus melewati jalan yang agak sempit dan sedikit hujan jika baru turun hujan.
Dengan melewati jalan beraspal, jalan berbatu dan jalan tanah di kiri kanan kolam warga (tambak) warga anda akan menikmati indahnya hutan bakau (mangrove) yang menghijau sejauh mata memandang.
Hutan bakau berjenis bakau minyak (Rhizophora apiculata) umumnya tumbuh subur di sekitar perairan Aceh Tamiang dan provinsi Aceh pada umumnya. Namun dibalik keindahan dan kemanfatannya yang luar biasa, bakau dikawasan ini sedikit mengalami gangguan dari para pembuat arang bakau, yang setiap saat siap mengincar kayu bakau untuk bahan baku dapur arang mereka.
Sejenak anda menginjakkan kaki di pinggir pantai, anda juga akan melihat bagaimana dahsyatnya abrasi pantai yang terjadi disini. Tunggul-tunggul kayu besar seakan menjelaskan kepada pengunjung bahwa disini dulunya ditumbuhi kayu bakau sebagai pelindung Pantai Pulau Rukui yang kini banyak dikunjungan wisatawan lokal.Setelah anda melewati pantai yang berpuing abrasi ini sekitar 300 meter, anda akan sampai di kawasan wisata Pulau Rukui dengan deburan ombak dan desiran angin Selat Malaka. Pengunjung dari lokasi ini juga akan dengan mudah melihat pulau atau pusong yang terletak dalam kawasan administrasi Kota Langsa jika cuacanya sedang cerah.
Kawasan wisata Pantai Pulau Rukui ini masih sangat alami, belum ada sentuhan pengelolaan yang berarti dari pemerintah. Ketersediaan toilet dan mushalla juga masih terkesan alakadar, belum lagi ketersediaan air bersih. Bagi anda yang akan menunaikan shalat tersedia mushalla dan masih harus memanfaat air laut untuk berwudhu'.
Masalah persampahan, juga masih menjadi masalah disini. Belum ada pengelolaan maupun ketersediaan sarana lainnnya semisal tong sampah untuk sampah pengunjung ataupun bagi masyarakat yang berjualan khususnya di hari libur (Minggu) disaat pengunjung ramai datang kesana.Sampah anorganik (plastik) masih banyak nampak berserakan di pinggir-pinggir pantai dan dibawah pepohonan cemara dan bakau lainnya. Untuk menambah kelestarian dan menahan abrasi pantai, ke depan pantai ini juga sangat membutuhkan penghijauan dan pengkayaan pohon-pohon lagi.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar kegiatan pembersihan sampah pantai Pulau Rukui ini pada Sabtu (05/10/2019).
Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari Sahabat DLH (sebutan untuk pegawai DLH_red), masyarakat Kampung Alur Nunang, anggota Kelompok Sadar Wisata dan 20 Duta Lingkungan dari masing-masing sekolah dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menggugah kesadaran dan kepedulian warga masyarakat pengunjung Kawasan Wisata Pulau Rukui, mengingat permasalahan sampah semakin hari semakin meningkat. Tanpa kesadaran dan kepedulian warga masyarakat, permasalahan sampah akan menjadi masalah yang semakin sulit untuk diatasi.